BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Penanganan banjir, pengelolaan sampah, hingga layanan air bersih menjadi topik utama dialog finalis Duta Lingkungan Balikpapan dengan Wakil Wali Kota Bagus Susetyo, Rabu (2/10/2025).
Pertemuan di Balai Kota ini memberi kesempatan bagi para finalis untuk menyampaikan pertanyaan dan pandangan mereka tentang persoalan lingkungan yang paling dirasakan warga kota. Pemerintah pun merespons dengan pemaparan program-program yang sedang berjalan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Balikpapan, Abdul Majid, menyebutkan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremoni, tetapi wadah pembelajaran nyata.
“Anak-anak muda kita bisa langsung mendengar strategi pemerintah dalam mengelola banjir, sampah, dan energi. Pengalaman ini akan memperkuat kapasitas mereka sebagai Duta Lingkungan,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan peran generasi muda sebagai mitra strategis pemerintah. Ia mengingatkan bahwa pendidikan tetap harus menjadi prioritas utama, meski para finalis sibuk berkompetisi.
“Jangan pernah melupakan sekolah. Bekal ilmu akan menjadi kunci untuk bisa berkontribusi lebih luas, bahkan setelah ajang ini selesai,” pesannya.
Dalam dialog tersebut, Bagus juga menjelaskan langkah Pemkot dalam pengelolaan sampah. Pemilahan sejak rumah tangga hingga tingkat RT sudah mulai diterapkan, sementara fasilitas TPS terpadu disiapkan di beberapa titik. Namun, ia mengingatkan usia TPA Manggar yang kian terbatas.
“Kapasitas TPA hanya bisa bertahan sekitar dua tahun. Karena itu, partisipasi warga dalam mengurangi sampah menjadi sangat penting,” tegasnya.
Untuk penanggulangan banjir, pemerintah melakukan normalisasi sungai, pembangunan kanal pengendali, serta merancang waduk penampungan air hujan. Sedangkan layanan air bersih diproyeksikan dengan tiga tahap: pemanfaatan air baku yang ada, pembangunan instalasi tambahan dengan kapasitas 200 liter per detik, hingga opsi penyambungan jaringan pipa dari Sungai Mahakam menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Bagus berharap, para finalis tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga menyebarkan pemahaman itu ke masyarakat. “Saya ingin anak-anak muda ini menjadi jembatan informasi. Dengan begitu, program pemerintah dapat dipahami dan didukung masyarakat luas,” ujarnya.
Ia kemudian menutup pertemuan dengan pesan inspiratif. Menurutnya, kepedulian terhadap lingkungan harus lahir dari hati. “Kalau cinta kepada kota datang dengan tulus, maka segala upaya kita untuk menjaga Balikpapan akan memberi hasil yang indah bagi generasi berikutnya,” tutur Bagus. (*)
Discussion about this post