TARAKAN, Fokusborneo.com – Permasalahan sampah plastik di Kota Tarakan semakin mendesak untuk ditangani, terutama akibat sulitnya mengontrol barang sekali pakai dan minimnya kesadaran membuang limbah, khususnya di kawasan pesisir.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan tidak hanya fokus pada penekanan penggunaan barang sekali pakai, tetapi juga merintis langkah konkret melalui pemberdayaan masyarakat untuk memproduksi paving block dari daur ulang sampah plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan, Andry Rawung, menjelaskan program ini bertujuan meningkatkan penyerapan sampah plastik secara signifikan.
”Pemerintah berencana memberdayakan masyarakat mengembangkan usaha paving block dengan memanfaatkan sampah plastik. Bahkan, kami sudah menyiapkan bantuan 5 unit alat pembuat paving block untuk segera disalurkan,” ujar Andry, Kamis (23/10/25).
Penyerahan alat cetak paving daur ulang ini rencananya akan dilakukan secara simbolis Wali Kota Tarakan dalam waktu dekat.
Andry mengakui, meski sudah ada UMKM yang mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan seperti tas atau topi, penyerapan limbah yang dilakukan dinilai masih kecil.
”Memang hanya menyerap berapa persen dari produksi sampah, tidak besar. Oleh karena itu, jika UMKM paving block ini diberdayakan, diharapkan bisa lebih banyak menyerap produksi sampah plastik, sehingga sampah yang terkumpul di TPS 3R tidak sampai ke TPA,” tegasnya.
Untuk menjamin keberlangsungan usaha tersebut, Pemkot Tarakan menyatakan komitmennya sebagai pembeli. Selanjutnya produk paving daur ulang ini akan digunakan dalam pembangunan infrastruktur skala kecil.
”Nantinya kalau sudah berjalan, pemerintah akan memesan paving dari sampah plastik itu untuk pembangunan infrastruktur. Ini sekaligus bentuk dukungan pemerintah dan mempromosikan produk tersebut,” ungkap Andry.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya konkret Pemkot Tarakan. “Selain berupaya menekan pengurangan penggunaan barang sekali pakai, pemerintah juga melakukan pemanfaatan untuk mengurangi, bahkan kalau bisa, membuat tidak ada sampah plastik yang sampai ke TPA karena sudah termanfaatkan semua,” pungkas Andry.(**)
Discussion about this post