BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Perhimpunan Bawe Paser Balikpapan menggelar aksi tanggap sosial di Kampung Atas Air, Balikpapan Barat, Jumat (7/11/2025).
Kegiatan ini menekankan pengendalian stunting pada anak melalui edukasi gizi, sosialisasi pola makan sehat, serta pemberian makanan bergizi.
Acara yang melibatkan Puskesmas Margasari, Bunda PAUD Kelurahan, dan kader PKK Kota Balikpapan ini menandakan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung tumbuh kembang anak dan keluarga yang optimal di wilayah pesisir.
Kegiatan dibuka oleh Pembina Perhimpunan Bawe Paser Balikpapan, Hj. Nurlena, yang menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menangani stunting.
“Stunting berdampak pada perkembangan otak, pertumbuhan fisik, serta kemampuan belajar anak. Setiap keluarga, tenaga pendidik, kader, dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan berkualitas,” ujarnya di hadapan orang tua PAUD, kader, dan peserta sosialisasi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Lembaga Adat Paser Balikpapan, Ahmad Nur; Ketua Perhimpunan Bawe Paser Balikpapan, Rasimah Lurah Margasari beserta jajaran, pengurus perhimpunan dan Pimpinan Puskesmas Margasari, Suliani Panca Winasih.
Seluruh peserta menyaksikan secara langsung simbolisasi pemberian makanan sehat dan perlengkapan belajar kepada anak-anak PAUD Cempaka RT 4 Margasari.
Jenis makanan yang dibagikan antara lain olahan ikan, telur, nugget, pudding, dan kacang hijau. Selain itu, anak-anak menerima perlengkapan makan-minum, tempat pensil, serta buku edukasi gizi.
“Makanan sehat ini mendukung tumbuh kembang anak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memberi energi untuk belajar. Kami berharap anak-anak lebih sehat dan aktif,” kata Hj. Nurlena.
Ia menambahkan, aksi ini juga menjadi sarana memperkenalkan Perhimpunan Bawe Paser Balikpapan kepada masyarakat.
“Dengan kegiatan ini, masyarakat dapat mengenal peran perhimpunan dalam mendukung anak-anak dan keluarga, khususnya dalam gizi, kesehatan, dan edukasi,” ujar Hj. Nurlena.
Diharapkan, aksi ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting, memperkuat kesadaran orang tua dalam memilih gizi anak, serta mendorong tumbuhnya generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas di Balikpapan.
Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya peran kader PKK dan Bunda PAUD dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin, memberikan penyuluhan gizi kepada keluarga, dan memastikan anak-anak menerima imunisasi lengkap.
Hj. Nurlena juga menekankan pentingnya memanfaatkan informasi digital. Ia menyebut, di era sekarang, orang tua bisa memperoleh informasi dari YouTube, media sosial, dan aplikasi edukasi.
“Gunakan itu untuk menambah wawasan soal gizi, memilih makanan yang tepat, serta cara memasak makanan sehat untuk anak-anak,” jelasnya.
Hj. Nurlena menekankan stunting harus ditangani secara berkesinambungan dan melibatkan semua pihak.
“Upaya pengendalian stunting harus melibatkan keluarga, sekolah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, dan pemerintah. Dengan sinergi yang kuat, setiap anak dapat tumbuh optimal, dan kualitas generasi berikutnya akan meningkat,” tambahnya.
Dengan penguatan kapasitas kader dan edukasi masyarakat, diharapkan pencegahan stunting dapat berjalan lebih efektif, terutama di wilayah pesisir yang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya gizi.
Selama sesi dialog interaktif, Hj. Nurlena menanyakan pemahaman orang tua terkait stunting. Salah seorang warga, Noni, dari RT 4 Kampung Atas Air mengaku sudah mengetahui pertumbuhan anaknya tidak sesuai dengan usianya saat ini.
“Saya sudah tahu anak yang pertumbuhan berat dan tingginya tidak sesuai usia termasuk stunting. Kegiatan ini membantu kami memahami cara mencegahnya, memberikan asupan gizi yang tepat, dan memilih makanan sehat,” katanya.
Ketua Perhimpunan Bawe Paser Balikpapan, Rasimah mengungkapkan tujuan dari sosialisasi ini untuk membantu meningkatkan kesadaran kolektif.
“Kegiatan ini menumbuhkan pemahaman orang tua mengenai gizi seimbang, mendorong kader posyandu bekerja lebih optimal, dan membuat masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan anak. Dengan kerja sama semua pihak, dampak positif akan terasa setiap hari,” tuturnya.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian paket makanan sehat dan perlengkapan edukasi secara simbolis kepada anak-anak PAUD, disaksikan oleh orang tua, kader PKK, dan tokoh masyarakat. (*)













Discussion about this post