TARAKAN, Fokusborneo.com – Kehadiran dan percepatan pembangunan SMA Negeri 5 Kota Tarakan dipastikan akan memberikan dampak signifikan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kota Tarakan.
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Supa’ad Hadianto, menyoroti sekolah baru ini telah diproyeksikan menjadi pusat rujukan utama bagi calon siswa dari empat kelurahan dengan kepadatan penduduk tinggi di wilayah tersebut.
Menurut Supa’ad, SMAN 5 bukan hanya solusi atas isu daya tampung sekolah, tetapi juga menjadi jawaban bagi masyarakat yang kesulitan mengakses pendidikan menengah atas di area terdekat.
”Ini nanti juga akan menjadi salah satu sekolah pusat rujukan Kelurahan Karang Anyar Pantai, kemudian Kelurahan Karang Rejo, dan Kelurahan Karang Anyar, serta Kelurahan Karang Harapan,” jelas Supa’ad Hadianto.
Pembangunan SMAN 5 diinisiasi DPRD dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk mengatasi masalah klasik SPMB di Tarakan, di mana jumlah lulusan SMP seringkali melebihi kapasitas sekolah negeri yang ada, terutama di zonasi tertentu.
Supa’ad menekankan bagi para lulusan yang tidak memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), SMAN 5 akan menjadi pilihan utama dan krusial.
”Hampir mayoritas yang tidak bersekolah di SMK otomatis akan memenuhi di SMAN 5 ini,” tambahnya.
DPRD Kaltara mengapresiasi gerak cepat Dinas Pendidikan Kaltara dalam memulai pembangunan fisik sekolah. Langkah ini dinilai strategis tidak hanya untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, tetapi juga untuk mengamankan aset hibah tanah agar tidak ditarik kembali karena melebihi batas waktu pembangunan.
”Alhamdulillah telah terbangun, walaupun kebanyakan bangunan fisiknya ini dari DAK (Dana Alokasi Khusus) dari Kementerian Pendidikan, kami tetap mengapresiasi usaha dari Pak Gubernur [dan] Kepala Dinas Pendidikan,” tutupnya.
Politisi NasDem menegaskan pembangunan ini adalah bentuk komitmen Pemprov dalam menjalankan amanat pendidikan sebagai urusan wajib daerah.(*/mt)















Discussion about this post