BALIKPAPAN, Fokusborneo.com —Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan memastikan pembangunan Blok D Pasar Klandasan berjalan sesuai rencana dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Proyek ini menjadi bagian penting dari upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam merevitalisasi pasar tradisional agar lebih tertata, nyaman, dan mampu meningkatkan daya saing pedagang rakyat di tengah pertumbuhan pusat perbelanjaan modern.
Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar S.E., M.Ec. Dev, menyampaikan bahwa hingga saat ini progres fisik pembangunan Blok D telah mencapai sekitar 97 persen.
Sisa pekerjaan yang ada lebih difokuskan pada tahap penyempurnaan dan perapian bangunan, sehingga target penyelesaian sesuai kontrak dinilai masih realistis.
“Secara fisik, pembangunan Blok D sudah hampir selesai. Saat ini tinggal penyempurnaan di beberapa bagian, termasuk finishing bangunan serta penataan fasilitas pendukung agar siap digunakan,” ujar Haemusri saat ditemui di Balikpapan, belum lama ini.
Ia menjelaskan, pembangunan Blok D Pasar Klandasan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan dengan nilai anggaran sebesar Rp9,55 miliar.
Blok ini dirancang untuk menampung pedagang kelontongan, pedagang buah-buahan, serta berbagai kebutuhan harian masyarakat, sehingga diharapkan mampu mendukung aktivitas ekonomi warga di pusat kota.
Menurut Haemusri, konsep bangunan Blok D mengedepankan penataan yang lebih modern tanpa menghilangkan karakter pasar tradisional. Penataan lapak, sirkulasi pengunjung, pencahayaan, serta sistem drainase dan sanitasi menjadi perhatian utama agar pasar lebih bersih, aman, dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
Selain fokus pada progres fisik, Disdag Balikpapan juga melakukan pengawasan secara ketat selama proses pembangunan berlangsung. Pengawasan tersebut meliputi kualitas konstruksi, ketepatan waktu pelaksanaan, hingga aspek keselamatan kerja bagi para pekerja di lapangan.
“Kami tidak hanya mengejar target selesai tepat waktu, tetapi juga memastikan kualitas bangunan benar-benar sesuai standar. Pasar ini akan digunakan dalam jangka panjang, sehingga aspek keselamatan, kenyamanan, dan daya tahan bangunan menjadi prioritas,” tegasnya.
Revitalisasi Pasar Klandasan, khususnya pembangunan Blok D, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi penguatan ekonomi pedagang kecil dan menengah.
Dengan kondisi pasar yang lebih tertata dan representatif, diharapkan jumlah pengunjung meningkat sehingga perputaran ekonomi pedagang juga ikut terdongkrak.
Disdag Balikpapan juga menyiapkan langkah lanjutan setelah pembangunan rampung, di antaranya sosialisasi kepada para pedagang terkait mekanisme penempatan lapak, pengelolaan kebersihan, serta penertiban aktivitas perdagangan agar pasar dapat beroperasi secara tertib dan teratur.
Haemusri menambahkan, keberhasilan revitalisasi pasar tradisional tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik, tetapi juga pada sinergi antara pemerintah dan para pedagang dalam menjaga fasilitas yang telah dibangun.
Dengan pengelolaan yang baik, Pasar Klandasan diharapkan dapat menjadi pasar rakyat yang modern dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau Blok D ini sudah berfungsi, aktivitas jual beli di Pasar Klandasan tentu akan lebih tertata. Harapannya, pedagang bisa lebih tenang berjualan dan pengunjung juga betah datang ke pasar,” tandasnya. (oc)























Discussion about this post