TARAKAN – PDAM Tirta Alam Kota Tarakan menargetkan 2023, pelayanan air bersih bisa maksimal 100 persen. Saat ini, pelanggan teraliri air PDAM, baru mencapai 86 persen.
Direktur Utama PDAM Tirta Alam Kota Tarakan Iwan Setiawan mengatakan dari sekitar 42 ribu pelanggan, yang sudah terlayani aliran air PDAM sekitar 86 persen. Sisanya, aliran air ke pelanggan masih belum maksimal.
“Sekarang Intake Juata sudah beroperasi sejak Senin lalu untuk Embung Bengawan lagi uji coba. Untuk Juata Luat sekarang aman kecuali kalau kemarau panjang, tapi kalau cuma 2 sampai 3 Minggu tidak hujan masih aman,” kata Iwan Setiawan saat diwawancarai Fokusborneo.com, Kamis (20/1/22).
Dikatakan Iwan, di Kota Tarakan masih ada beberapa daerah yang aliran airnya belum maksimal atau zona merah diantaranya RT 16 Karang Rejo, RT 25 dan 30 Jembatan Bongkok Karang Anyar Pantai, RT 27 Karang Anyar dan daerah Gunung Bata Selumit.
“2023 kami akan membangun booster tanam atau booster chamber. Jadi 2023 sudah clear semua zona-zona merah tersebut,” terang Iwan.

Dijelaskan Iwan, dioperasikan Intake Juata dengan aliran air 30 liter per detik dan Embung Bengawan 42 liter per detik, sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
“Sekarang kan Bengawan lagi di uji coba dinyalakan untuk sementara 42 liter per detik dan normalnya 60 liter per detik. Nanti Bengawan bantu Intraca Jembatan Kuning nanti di putus dialihkan ke IPA (Instaliasi Pengolahan Air) Juata semua,” ujar Iwan.
Ditambahkan Iwan, untuk Embung Bengawan nantinya melayani pelanggan di daerah Intraca, Perumahan PNS dan pelanggan di Kota. Ditargetkan April 2022 sudah bisa dimaksimalkan beroperasi dengan mengalirkan air 60 liter per detik.
“Dengan harapan kalau Juata beroperasi, Bengawan beroperasi nanti di Kota yang masih zona merah bisa aman. Sekarang masalah di Juata Laut sudah bisa teratasi dan dulu PNS bermasalah tapi sekarang sudah aman malahan saya survei kelapangan air nya sudah deras sekali sekarang,” tutur Iwan.(Mt)
Discussion about this post