TARAKAN – Pengurus Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKM-Bone) dan Ikatan Wanita Keluarga Bone (IWK-Bone) Kota Tarakan menggelar silaturahmi dengan warga masyarakat Bone khususnya yang terdampak musibah kebakaran di RT 21, Kelurahan Karang Anyar Pantai.
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Tarakan Marrenu (GTM) Lingkas Ujung ini dihadiri langsung Ketua KKM-Bone Tarakan Agustan bersama pengurus, Ketua IWK-Bone serta para penasehat KKM-Bone Tarakan.
Ketua KKM-Bone Tarakan, Agustan menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mempererat silaturahmi antara warga masyarakat Bone yang ada di Tarakan sekaligus bentuk kepedulian terhadap keluarga Bone yang terdampak musibah kebakaran.
“Kegiatan ini adalah silaturahmi, memang agenda ini agenda tahunan kami tetapi karena adanya musibah yang terjadi di RT 21, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat maka kegiatan silaturahmi ini dirangkai dengan penyerahan bantuan yang memang diberikan kepada Kerukunan Kelurga Masyarakat Bone (KKM-Bone) dan Ikatan Wanita Bone (IWK-Bone),” jelas Agustan.
Agustan menegaskan, masyarakat yang hadir dan diundang dalam kegiatan silaturahmi ini adalah keluarga korban kebakaran dari warga masyarakat Bone.
“Warga masyarakat Bone yang terdampak musibah kebakaran ada 34 kepala keluarga, kemudian ini kan bantuan dari pada teman – teman yang ada di Tarakan khususnya warga masyarakat Bone ditambah dari Ikatan Wanita Keluarga Bone, kami bersatu bersama – sama mencari sumbangan untuk membantu korban kebakaran,” terangnya.
Penghimpunan bantuan yang diawali dari jajaran pengurus KKM-Bone kemudian berlanjut dari warga masyarakat Bone yang di Tarakan akhirnya terkumpul sekitar Rp 25 Jutaan, termasuk bantuan sembako.
Semua bantuan dari warga masyarakat Bone langsung diserahkan secara merata kepada 34 KK dari warga Bone yang terdampak musibah kebakaran.
“Terkumpul sekitar ada Rp 25 Jutaan, masing-masing kepala keluarga mendapatkan bantuan Rp 500 ribu, tidak hanya uang ada juga bantuan sembako,” ungkapnya.
Agar tidak terjadi kecemburuan untuk masyarakat lain, Agustan menegaskan bahwa kegiatan ini memang kegiatan silaturahmi KKM-Bone dan IWK-Bone Tarakan dan agenda ini sudah teragendakan sebelumnya. Namun karena ada warga masyarakat Bone yang terkena musibah maka hasil rapat maka kegiatannya dirangkai bersamaan.
“Jadi kenapa memang khusus orang Bone karena memang silaturahminya untuk warga Bone,” tegasnya.
Melalui kegiatan silaturahmi dan penyerahan bantuan ini, KKM-Bone dan IWK-Bone Tarakan berharap bahwa warga masyarakat Bone khususnya yang berada di Tarakan dapat mengetahui bahwa ada organisasi dan pengurusnya di Tarakan, fungsi organisasi tidak hanya hadir dalam kesenangan akan tetapi juga hadir saat ada musibah.
“Kehadiran kami selaku pengurus Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone merasa ada di tengah-tengah mereka, sebenarnya tidak besar bantuan kami, namun dengan adanya kegiatan ini mereka dapat mengetahui keberadaan pengurus di Tarakan sehingga terjalin hubungan yang erat,” ucapnya.
Sementara itu, Penasehat KKM-Bone Tarakan, Muhammad Anas menyampaikan bahwa dibalik kejadian musibah kebakaran yang terjadi ada hikmah yang dapat diambil yaitu sebagai jembatan silaturahmi antara sesama Warga Masyarakat Bone yang ada di Tarakan.
“Kalau tidak ada itu belum silaturahmi, jadi ada hikmahnya. Saya juga berharap pertemuan seperti ini dapat digelar rutin minimal tiga bulan sekali untuk lebih mempererat persaudaraan dan persatuan,” pungkasnya. (**)
Discussion about this post