• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Daerah

Dunia Intelijen Terkait Bakat dan Peluang Bagi Perempuan

by Redaksi
18 April 2024 21:18
in Daerah, Nasional
A A
0

Webinar ISDS Bertema Perempuan dan Studi Intelijen

JAKARTA — Siapa saja bisa menjadi agen intelijen di Indonesia. Asalkan, memiliki bakat. Hal itu karena bakal merupakan syarat utama seseorang bisa menjadi ahli intelijen.

Pemerhati intelijen Susaningtyas Kertopati Nefo Handayani mengatakan, dalam penentuan rektrutmen pegawai di bidang intelijen, penting sekali agar memperhatikan bakat seseorang.

Baca Juga

Keracunan MBG Sebatik: Pemerintah Daerah Pastikan Penanganan Siswa

Kebakaran Hebat, 1 Tower HPK di IKN Di Lahap si Jago Merah

Ratusan Tenaga Kebersihan Pemkab Bulungan Masih Menunggu Kepastian

Bupati Ibrahim Ali Tegaskan Sanksi bagi Truk Sawit yang Rusak Jalan

Hal itu lantaran kegiatan intelijen itu bisa dilakukan semua orang, asalkan punya bakal.
“Seseorang sekolah setinggi apapun kalau tidak punya bakat, tidak bisa menghayati ketika menjadi seorang intel,” ucap Susaningtyas dalam webinar ISDS bertema “Ngeri Gak Sih…??? Perempuan dan Studi Intelijen di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Dosen Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan Universitas Pertahanan (Unhan) ini pun menganggap, sebenarnya gampang, misalnya ketika Badan Intelijen Negara (BIN) merekrut pegawai. Dari asesmen perekrutan, kata Susaningtyas, calon agen bisa dideteksi dengan mudah apakah orang itu memang memiliki bakat intelijen atau tidak. Sayangnya, proses rekrutmen tidak sepenuhnya bisa dilakukan oleh BIN sendiri, misalnya lantaran juga melibatkan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

“Kalau rekrutmen intel gampang, kita kasih bunga mawar. Kalau jawabannya bunga berwarna merah, tangkai hijau, meski IQ tinggi, jangan terima,” ucap Susaningtyas di acara yang dimoderatori co-founder ISDS Edna Caroline ini.

Berbeda jika calon pegawai itu bisa menjawab secara detail dan fokus terkait bunga mawar. “Kalau ia lihat mawar di dalamnya ada serbuk, ada warna kuning, hitam, ada lain-lain, rekrut,” kata Susaningtyas yang merupakan Sekretaris Panja Pembahasan RUU Intelijen.

Menurut Susaningtyas, dunia intelijen sebenarnya juga memiliki masa depan cerah. Pun ada peluang karier terbuka lebar bagi siapa pun yang tertarik dengan dunia intelijen. Namun, lagi-lagi proses rekrutmen tidak gampang. Dia mencontohkan, lulusan STIN atau Unhan juga tidak bisa langsung menjadi pegawai di BIN atau Kementerian Pertahanan yang bergelut di dunia intelijen.

“Tidak bisa direkrut langsung. Itu orang harus memiliki keahlian diambil dengan tes khusus. Pun juga harus memiliki penataan dirinya ketika mnjadi perwira intelijen bisa menahan diri agar orang lain tidak tahu,” kata Susaningtyas.

Dia merasa geram jika ada perwira atau agen intelijen malah menunjukkan diri bekerja di BIN. Bahkan ada yang sampai mengaku sebagai pegawai intelijen di warung demi mendapatkan pelayanan istimewa atau bisa beli secara gratis.

“Jangan dagang diri seperti itu, Saya banyak jumpai orang tak bisa nahan diri, ngaku orangnya intel, malah bangga. Atur mental, jadi intelijen jangan ingin terkenal,” ucap Susaningtyas.

Dia juga mengakui, dulunya dunia intelijen terkait erat dengan pekerjaan laki-laki. Susaningtyas pernah disentil seorang jenderal ketika membuat disertasi tentang intelijen, lantaran dianggap melakukan pekerjaan tidak umum. Faktanya, saat ini sudah banyak perempuan menjadi pegawai intelijen.

“Perempuan kok mengambil intelijen, itu bersifat maskulin lho? Padahal tidak? Buktinya di BIN banyak perwira intelijen yang perempuan,” kata Susaningtyas yang sempat meneliti tentang cara kerja intelijen di Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri.

Dosen Pascasarjana Unhan RI, Editha Praditya Duarte menilai, perempuan juga bisa berkiprah di dunia intelijen. Baik itu intelijen pertahanan, kepolisian, kejaksaan, hingga dunia bisnis. Editha menyebut, dunia intelijen itu ibarat dua sisi mata uang yang sebenarnya tujuannya untuk kepentingan Indonesia. “Dan perempuan itu adalah salah satu pilarnya dunia intelijen,” katanya.

Editha menambahkan, tujuh bulan lagi, RI memiliki pemerintahan baru. Dia berharap, studi tentang intelijen di Indonesia bisa lebih berkembang lagi bukan sekadar diskursus, melainkan mampu menggerakkan kekuatan Indonesia di kancah global.

Editha menganggap, ada empat kekuataan intelijen yang bisa digerakkan pemerintah. Keempatnya adalah kekuatan domestik, digital, diaspora internasional, dan sisi akademisi.

“Empat ini jika bisa bersinergi untuk kepentingan bangsa dan negara, ini akan amazing, kita punya jaringan keindonesiaan yang membawa kepentingan di dalam dan luar negeri sangat kuat,” ujar Editha.

Sinergi swasta dan negara merupakan bagian dari Pentahelix pertahanan & intelijen Indonesia: intelijen cyber, intelijen bencana, intelijen bisnis & keuangan, adalah fokus esensial pengembangan pendekatan teritorial dan human intelligence (HUMINT) Indonesia. The human is the controller, the creator, the person behind the technology. So HUMINT is essential key.

“Jangan yang terjadi sebaliknya, manusia didikte teknologi dan menerima informasi dari sisi digital, tanpa kemampuan cek-ricek dalam menerima ledakan arus informasi intelijen,” kata Editha.

Dia pun membagikan hasil penelitian disertasinya saat mengambil program doktoral di Unhan tentang intelijen di RI. Editha mengaku, mewawancarai sejumlah tokoh intelijen top dalam negeri, di antaranya AM Hendropriyono, Marciano Norman, Sutiyoso, hingga Zacky Anwar Makarim. Mereka semua adalah eks ketua Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, hingga user di Kementerian Pertahanan.

Editha merasa beruntung bisa mendapatkan akses wawancara langsung dengan pelaku intelijen senior di RI. Pasalnya, ia bisa memotret pemikiran pimpinan senior intelijen dari masa ke masa yang dituangkan menjadi penelitian. Alhasil, penelitiannya menghasilkan temuan empat kekuatan territorial intelijen dengan menjalankan fungsi humint khas Indonesia.

“Waktu wawancara bisa sampai enam jam. Beliau lepas begitu saja ketika wawancara dan mempercayakan kepada peneliti mana yang diolah untuk menjadi bagian data disertasi danmana data yang off the record,” kata Editha yang mengangkat disertasi bertema ‘Kebijakan dan Manajemen Intelijen Pertahanan Negara Pasca Reformasi: Human Intelligence (Humint) Indonesia 2002-2022’.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Diandra Megaputri Mengko mengaku gusar karena selama ini, informasi tentang intelijen RI lebih banyak ditulis penulis luar negeri. Dia menyebut, baru-baru ini saja ada banyak penulis dalam negeri yang membahas kajian intelijen, khususnya dari kalangan perempuan, termasuk Susaningtyas dan Editha.

Atas alasan itulah, Diandra yang sedang mengambil doktor di Singapura semangat untuk mengkaji dunia intelijen agar semakin berkembang dari sudut pandang orang Indonesia sendiri. Ada tiga faktor yang mendorongnya untuk tergerak melakukan penelitian tentang intelijen agar semakin banyak buku akademis yang lahir dari tangan anak bangsa.

“Pertama, ada perasaan tidak terima, buku ditulis oleh orang-orang bukan Indonesia. Saya terpikir ada akademisi yang perlu terlibat di sini. Alasan kedua mendalami studi intelijen, ini studi cukup baru, ilmunya ada sudah lama sekali, tapi memang akademisi, studi ini berkembang 1940 sampai hari ini, belum panjang, 80 tahun saja di Indonesia,” kata Diandra.

Dia melanjutkan, peluang bagi berkembangnya studi intelijen sangat terbuka bagi semua pihak, termasuk perempuan. Diandra mendapati, kaum perempuan masih sangat minim yang tertarik dengan kajian intelijen, termasuk bidang pertahanan dan keamanan.

“Sebisa mungkin teman-teman saling membantu dan mendukung karena sebenarnya tujuannya adalah mendorong aktor keamanan sebagai tujuan praktisnya dan kedua mendorong diskursus akademik lebih lanjut lagi,” kata Diandra.(**)

 

Tags: BAISBINHeadlineIntelijenIntelijen perempuanSekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan Universitas Pertahanan (Unhan)
ShareTweetSendShareSend

Berita Lainnya

Daerah

Keracunan MBG Sebatik: Pemerintah Daerah Pastikan Penanganan Siswa

1 Oktober 2025 22:04
IKN

Kebakaran Hebat, 1 Tower HPK di IKN Di Lahap si Jago Merah

1 Oktober 2025 20:25
Ratusan Tenaga Kebersihan Pemkab Bulungan Masih Menunggu Kepastian
Daerah

Ratusan Tenaga Kebersihan Pemkab Bulungan Masih Menunggu Kepastian

1 Oktober 2025 19:44
Daerah

Bupati Ibrahim Ali Tegaskan Sanksi bagi Truk Sawit yang Rusak Jalan

1 Oktober 2025 18:55
Daerah

Pemkot Balikpapan Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Tidak Tersentuh Pemangkasan Anggaran

1 Oktober 2025 17:38
Daerah

Bulungan Siapkan Perayaan HUT Meriah, UMKM dan Desa Ikut Terlibat

1 Oktober 2025 17:15
Next Post

Kasdam VI/Mlw Pimpin Rapat Persiapan Latsitardanus XLIV/2024

Masuki Tahap Akhir TA Revamp, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Siap Aktifkan Kilang Raksasa

Posko Lebaran 1445 H Ditutup, Arus Mudik dan Balik di Bandara Juwata Tarakan Meningkat Signifikan

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • Nasib Honorer R4 di Lingkungan Pemkot Tarakan, Walikota Khairul Jelaskan Permasalahannya

    Nasib Honorer R4 di Lingkungan Pemkot Tarakan, Walikota Khairul Jelaskan Permasalahannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gagas Program SDC, Muh. Ramli Lolos Pengabdian di IKN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramai di Medsos, Jalan Rusak di Tana Tidung Berstatus Jalan Provinsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Kota Tarakan Apresiasi Pemasangan Pipa Induk PDAM yang Efisien dan Canggih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setelah Puluhan Tahun Menanti, Warga Kampung Enam Akhirnya Nikmati Air PDAM Gratis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Keracunan MBG Sebatik: Pemerintah Daerah Pastikan Penanganan Siswa

1 Oktober 2025 22:04

Kebakaran Hebat, 1 Tower HPK di IKN Di Lahap si Jago Merah

1 Oktober 2025 20:25
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP