TARAKAN – Penumpukan sampah yang terjadi dibeberapa lokasi, mendapat sorotan masyarakat hingga DPRD Kota Tarakan. Bahkan itu terjadi bukan pada tempat penumpukan sampah, sehingga memunculkan bau tidak enak.
Menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut, Komisi III DPRD Kota Tarakan memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pihak Kecamatan serta Kelurahan membahas penyelesaian permasalahan tersebut.
Dalam rapat dengar pendapat yang digelar di ruang rapat Paripurna Kantor DPRD Kota Tarakan beberapa waktu lalu, Ketua Komisi III DPRD Kota Tarakan Muhammad Hanafia mengungkapkan permasalahan sampah ini, bahkan sampai viral di media media sosial karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap penanganan sampah.
“Kami panggil OPD sama Kecamatan dan Kelurahan untuk memastikan apa kah penanganan sampah sekarang ini sudah berjalan sesuai perencanaan yang dianggarkan tahun 2024 atau belum,” ucapannya, Sabtu (4/5/24).
Hanafia menambahkan sebenarnya laporan resapan anggaran dari DLH hingga Mei sudah berjalan dengan baik. Termasuk dengan programnya. Sayangnya penumpukan sampah dibeberapa titik masih memicu konflik karena menimbulkan bau.
“Itu yang kami sayangkan, fakta dilapangan dengan tujuan adanya program sampah semesta tidak sesuai. Makanya mereka perlu kerja keras menyelesaikan persoalan itu,” tuturnya.
Demi mengatasi permasalahan sampah, dari Komisi III memberikan rekomendasi kepada DLH. Salah satunya penambahan TPS3R yang dinilai masih kurang. Begitu juga dengan jumlah armada dan petugas pengangkut sampah di TPS3R masih kurang.
“Permintaan kami kepada pemerintah, TPS3R, armada dan tenaganya ditambah, supaya masalah sampah ini tidak menimbulkan penumpukan. Apalagi armada yang ada ini usianya sudah tua dan tidak layak lagi, makanya perlu penambahan armada baru,” pesannya.(**)
Discussion about this post