TARAKAN – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum atau dikenal Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Alam Tarakan, akan meninjak usianya yang ke 25 Tahun pada tanggal 31 Desember 2024. Di usia tidak muda lagi, PDAM Tirta Alam berharap bisa terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu, disampaikan Direktur PDAM Tirta Alam Tarakan Iwan Setiawan, Rabu (18/12/24). Ia menyampaikan di tahun 2025, program Perumda kebanyakan untuk peningkatan pelayanan.
“Sekarang ini kan semua daerah sudah mengalir, cuma masih ada masalah misalnya habis mati lampu. Ternyata kalau mati lampu di Beringin itu dua sampai tiga hari baru kembali ngalir, itu akan kita bikin dua jalur,” katanya kepada Fokusborneo.com.
Program penambahan jalur di wilayah Beringin, Kelurahan Selumit Pantai, akan dibiayai PDAM. Iwan menegaskan jadi kendala utama PDAM sebenarnya soal air baku, hanya saja itu bisa teratasi karena hampir setiap hari turun hujan.
“Saya rasa kendalanya justru dari pelanggan yang tidak tertib membayar tagihan air. Tapi sekarang sudah mulai kecil yang menunggak, kalau dulu besar sekali prosentasenya termasuk pencurian itu masih banyak,” tambahnya.
Kasus pencurian air, dibeberkan Iwan prosentasenya mencapai 10 sampai 15 persen yang terdeteksi. Persoalan tersebut, menjadi perhatian PDAM.
“Menekan kasus pencurian, kita sebulan dua kali melakukan razia dan segala macam. Pembaca meter juga melakukan monitoring dilapangan, itu kita evaluasi terus,” ujarnya.
Upaya itu, dijelaskannya cukup efektif menekan mencurian air PDAM. Ia mengingatkan kepada pelanggan, agar tidak melakukan pencurian air karena sanksinya bisa diputus sambungan dan membayar denda.
“Namanya PDAM itu kan dibawah tanah, jadi agak susah. Selama ini dilakukan ya mengamati saja, ko gak ada sambungan air, orangnya juga gak pernah beli air, itu kan berarti ada indikasi bahwa itu ada pencurian,” pungkasnya.
Sampai saat ini, kata Iwan jumlah pelanggan PDAM ada 52 ribu dan yang aktif sekitar 49 ribu. Menambah jumlah pelanggan, pihaknya masih melakukan program sambungan gratis.
“Program pak Wali itu kan salah satunya pemasangan PDAM gratis tetap jalan sampai akhir masa jabatannya. Dan pemasangan gratis itu, sudah hampir 22 ribu sambungan,” ucapnya.
Tahun 2025, PDAM kembali akan melanjutkan program pemasangan sambungan gratis sekitar 3.000 sambungan. Terkait kelanjutan, menunggu visi dan misi serta program Walikota dan Wakil Walikota Tarakan terpilih kedepannya.
Sementara itu, untuk Pendapat Asli Daerah (PAD) yang disetor PDAM ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, sudah mencapai lebih dari Rp 31 miliar. Di tahun 2025 ini, belum ditentukan targetnya karena masih menunggu selesai audit Komisi Akuntan Publik (KAP).
“Rp 31 miliar yang disetor itu, selama saya (Iwan Setiawan) menjabat sebagai direktur. Sedangkan untuk target setiap tahunnya, biasanya kesepakatan dulu antara Manajemen PDAM dengan pihak terkait,” jelasnya.
Meskipun belum ditentukan, sebut Iwan mininal target PAD tahun 2025 sama seperti tahun sebelumnya sebesar Rp 11 miliar.
“Pesan saya kepada masyarakat, bayar lah air tepat waktu. Kalau ada pencurian, laporkan indikasi pencurian, kalau misalnya ada keluhan, cepat laporkan ke PDAM,” tutupnya.(**)
Discussion about this post