TARAKAN – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Hasiando G. Manik, memprediksi pertumbuhan ekonomi Kaltara pada tahun 2025 akan tumbuh lebih tinggi, yaitu pada kisaran 4,7-5,4 persen.
Menurut Hasiando, pertumbuhan ekonomi Kaltara pada tahun 2024 masih tumbuh positif sebesar 4,57 persen, meskipun melambat dibandingkan tahun 2023 sebesar 4,94 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Kaltara 2025 diprakirakan tumbuh lebih tinggi yaitu pada kisaran 4,7 – 5,4 persen (yoy) ditengah melebarnya divergensi pertumbuhan ekonomi dunia dan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global,” katanya.
Hasiando menjelaskan bahwa ada beberapa faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Kaltara, antara lain aktivitas masyarakat yang meningkat, mendorong kinerja konsumsi seiring dengan indeks keyakinan konsumen yang masih optimis.
Selain itu, mulai beroperasinya beberapa industri pengolahan di Kaltara, berlanjutnya pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terus berprogres, program pemerintahan baru yang mendorong permintaan lebih tinggi, serta permintaan domestik yang terjaga seiring dengan masifnya pembangunan shelter di Indonesia.
Namun, Hasiando juga menyebutkan beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kaltara, antara lain ketidakpastian global disertai dengan risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, inflasi global yang diperkirakan masih akan cukup tinggi tahun depan, serta prospek penurunan permintaan batubara dunia ditengah akselerasi pemanfaatan energi hijau.
Dalam hal ini, KPw BI Kaltara sudah melakukan sejumlah upaya dalam mendukung PDRB di Kaltara, diantaranya dengan memfasilitasi gabungan kelompok tani (gapoktan) untuk peningkatan produksi hasil pangan di Kaltara.
Selain itu juga memastikan kelancaran transaksi dan digitalisasi pembayaran melalui perluasan QRIS, ETPD, dan penambahan jumlah ATM di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI).
“Kami juga melakukan diskusi lintas mitra kerja utama antara lain TPID, TP2DD, dan FGD dengan pemerintah daerah, akademisi dan pelaku usaha, untuk menemukan solusi strategis isu terkini dan rekomendasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltara,” ungkapnya.(**)
Discussion about this post