Menu

Mode Gelap

Advetorial · 21 Sep 2022

Tulak Bala Bulan Safar, Pemkab Tana Tidung Pecahkan Rekor Muri 67 Ribu Ketupat


					Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali menerima piagam penghargaan MURI  Rekor Dunia  ketupat terbanyak sebanyak 67.693 ketupat, Rabu(21/9) Perbesar

Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali menerima piagam penghargaan MURI Rekor Dunia ketupat terbanyak sebanyak 67.693 ketupat, Rabu(21/9)

TIDENG PALE -  Gelar Tulak Bala Bulan Safar, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT) pecahkan Rekor Muri dengan mempersembahkan 67 Ribu ketupat. Tulak Bala yang bertema “Petulid De Rasa Petawoy De Bala”, digelar di Siring Desa Limbu Sedulun, Rabu (21/9/22).

Dalam Sambutan Bupati KTT, Ibrahim Ali mengajak seluruh elemen dan komponen masyarakat di KTT untuk dapat bersama-sama bermunajat memanjatkan doa tolak bala kepada Allah SWT.

Esensi dan substansi diadakannya budaya adat tulak bala ini, tidak lain untuk memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha merajai alam semesta ini. Ada pun komponen perayaan doa tulak bala ini, dengan dibuatnya 67 Ribu imbiuku (ketupat).

“Insyaallah akan memecahkan rekor muri pembuatan ketupat terbanyak di sepanjang sejarah adat budaya tradisi suku Tidung di Kaltara maupun Sabah Malaysia,” kata Ibrahim Ali.

Ketupat merupakan sebuah media perantara yang memiliki filosofi bahwa ketan beras yang saling merekat itu, dapat meresapi dan melekatkan segala dosa kita. Kemudian dileburkan dalam sebuah ritual doa tulak bala kepada Allah SWT.

“Menurut tradisi kita orang Tidung atau Kalimantan pada umumnya biasa disebut tolak bala di awal rabu bulan Safar dan tolak bala ketupat di rabu terakhir Safar,” ujar Ibrahim Ali.

 

“Untuk terhindar dari bala bencana, maka sudah sepantasnyalah kita memohon ampunan dan bermunajat serta berdoa hanya kepada Allah SWT agar bala tidak menghampiri kita,” pesan Ibrahim Ali.

Ibrahim Ali juga menyampaikan pada dasarnya semua bulan dalam hitungan tahun hijriyah adalah baik tidak ada bulan yang buruk. Begitu pula hari, semua hari itu baik tidak ada hari yang buruk.

Namun sebagai masyarakat berbudaya tentu kita memiliki budaya tradisi yang harus dan terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi budaya yang masih lestari adalah tradisi budaya  tolak bala di bulan safar.

“Semoga dengan istighfar Safar dan doa tolak bala yang kita panjatkan, diri, keluarga, dan masyarakat serta Tana Tidung Upun Taka yang kita cintai ini mendapat perlindungan dari Allah SWT dari segala bencana dan bala. Aamiin,” tutup orang nomor 1 di KTT.(her/Iik)

Artikel ini telah dibaca 576 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Akhmad Munir Umumkan Susunan Pengurus Lengkap PWI Pusat 2025–2030

15 September 2025 - 21:05

7 Peserta Seleksi Terbuka JPT Madya Ikuti Tahapan Wawancara

15 September 2025 - 20:10

DLH Tarakan Akui Limbah PT PRI Sempat Cemari Perairan, Kini Sudah Normal

15 September 2025 - 20:06

Wali Kota Rahmad Mas’ud Dorong Manfaat Ekonomi dan Edukasi dari Jembatan Pesisir

15 September 2025 - 18:55

Ribuan Peserta Meriahkan Electric Vibes Run 2025

15 September 2025 - 18:42

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Perkuat Petani Lokal Lewat Bantuan Alat Pertanian

15 September 2025 - 18:22

Trending di Daerah