BULUNGAN – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus didorong dalam percepatan transisi energi salah satunya proyek industri hijau dan infrastruktur energi oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala Dinas ESDM Kaltara, Ir. Yosua Batara Payangan menegaskan, wilayah Kalimantan Utara memiliki potensi negeri hijau yang cukup besar salah satunya di Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau.
“Kaltara mempunyai potensi energi hijau sangat besar, seperti di sungai Mentarang yang akan dibangun PLTA dengan kapasitas 1.375 Mega Watt (MW),” jelas Yosua, Selasa (9/12/2025).
Dari sungai Mentarang nantinya akan dibangun transmisi menuju kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan.
KIHI yang saat ini sedang dalam proses pembangunan dan terus dikebut, nantinya akan menggunakan negeri hijau yang akan di pasok dari PLTA Mentarang.
“Dan sesuai dengan arahan Bapak Gubernur, nanti memang akan menggunakan energi hijau di sana. Mulai dari pembangkit, kebutuhan energinya, listriknya, diarahkan akan menggunakan energi hijau dari PLTA,” jelasnya.
Kedepan lokasi industri hijau direncanakan juga akan menjadi kawasan industri yang memproduksi produk yang berhubungan dengan energi hijau seperti pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS).
Sebagai informasi, PLTA Mentarang Induk adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 1.375 MW di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, yang dikelola PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN) dan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dengan energi hijau.
PLTA Mentarang berpotensi menjadi PLTA terbesar di Indonesia, dengan target operasional tahun 2030 dan melibatkan konsorsium Indonesia-Malaysia.
Pembangunan PLTA Mentarang sebelumnya telah dilakukan Ground breaking pada 1 Maret 2023 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (**)






















Discussion about this post