TANJUNG SELOR – Program Kaltara Terang Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sukses dan menunjukan hasil siginifikan terhadap masyarakat desa yang belum teraliri listrik.
Kepala Bidang (Kabid) Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara Abdul Muis mengatakan
hingga triwulan III tahun 2025 rasio elektrifikasi di Kaltara telah mencapai angka 96,34 persen melampaui rata-rata nasional dan memastikan hampir seluruh kabupaten kota telah teraliri listrik.
“Untuk sekarang ini, tahun 2025 triwulan III, datanya di 96,34 persen,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Abdul Muis menjelaskan, angka ini mencerminkan keberhasilan dalam memastikan listrik tersedia di wilayah Kaltara.
“Selain rasio elektrifikasi secara umum, capaian penting lainnya adalah rasio desa berlistrik yang mencapai 85,48 persen,” ungkapnya.
Rasio desa berlistrik 85,48 persen merupakan angka yang dihitung berdasarkan kelistrikan yang terkoneksi dengan PT PLN belum listrik dari lainnya.
“Listrik yang diadakan secara mandiri atau PLTS bantuan pusat yang belum terkoneksi ke PLN tidak dihitung dalam rasio desa berlistrik, namun dihitung dalam jumlah elektrifikasi secara umum,” ucapnya.
Meskipun capaian sudah tinggi, Dinas ESDM mengakui adanya tantangan besar dalam pemerataan, terutama di wilayah pelosok.
“Penyebaran listrik masih terhambat oleh topografi wilayah dan geografis yang membuat akses sulit dijangkau,” tegasnya.
Selain itu, Abdul Muis menilai desa-desa di Kaltara umumnya memiliki jumlah Kepala Keluarga (KK) yang sedikit, berkisar antara 20 hingga 30 rumah.
“Meski demikian, Pemerintah Provinsi Kaltara tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio ini penerangan atau listrik di semua desa di Provinsi Kalimantan Utara,” tegasnya.
Seraya menambahkan bahwa target tahun 2026 sudah pasti akan meningkat dari persentase saat ini.
Upaya percepatan dilakukan melalui penggunaan anggaran dari APBD Provinsi.
serta mengajukan usulan bantuan ke pusat, seperti program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dan program Listrik Desa.
“Komitmen ini selaras dengan visi misi Gubernur Kaltara untuk mewujudkan pemerataan energi dan memastikan semua desa di Kaltara memiliki akses penerangan yang layak,” pungkasnya. (*)






















Discussion about this post