Menu

Mode Gelap

Daerah

3 Bulan, 3 Kejadian Karhutla di Tarakan


					PENGENDALIAN : Upaya pengendalian karhutla oleh tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan di wilayah Binalatung, Pantai Amal, baru-baru ini. Perbesar

PENGENDALIAN : Upaya pengendalian karhutla oleh tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan di wilayah Binalatung, Pantai Amal, baru-baru ini.

TARAKAN – Dalam 3 bulan terakhir ini, tercatat sudah 13 kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Tarakan. Disebutkan, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan, Ridwanto Suma, Februari menjadi bulan yang mencatatkan kejadian karhutla terbanyak sejauh ini, yakni sekitar 11 kejadian.

“Kondisi ini disebabkan peralihan cuaca, dari bulan basah ke bulan kering ditambah suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah sehingga kejadian karhutla baik yang disebabkan oleh alam maupun ulah manusia cukup tinggi,” ujarnya.

Dilihat dari pola kejadiannya, maka karhutla yang terjadi di Tarakan umumnya berada di lahan warga yang dikelola untuk perkebunan maupun kavlingan. Untuk itu, KPH Tarakan sementara ini mengindikasikan bahwa kejadian karhutla umumnya dilakukan oleh oknum masyarakat.

Baca Juga : KPH Tarakan Siapkan Progr Pasca Karhutla 

“Masih pola lama, membakar lahan untuk memudahkan pembersihan lahan. Sayangnya, tidak terkendali dan dilaporkan kepada KPH Tarakan atau instansi terkait lainnya guna pemantauan. Akibatnya, api merambat ke area lain termasuk kedalam kawasan lindung,” tuturnya.

Saat ini, wilayah Kelurahan Pantai Amal, Kampung 1/Skip dan Juata Laut merupakan daerah yang paling rawan kejadian karhutla. “Kejadian karhutla kebanyakan terlaporkan pada siang hingga sore hari, dan ada beberapa yang berlanjut hingga malam hari. Utamanya di daerah bergambut di dekat pesisir pantai Tarakan,” jelasnya.

Luasan area yang terbakar pada kejadian karhutla di Tarakan sejauh ini, rata-rata mencapai 2 hektare lebih. Dan, proses pengendalian karhutla sendiri, dilakukan secara terpadu antara KPH Tarakan bersama institusi terkait lainnya. Seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan, Korlakar, dan lainnya.

“Pengendalian karhutla memang harus terpadu, dimana keterlibatan instansi teknis terkait seperti BPBD dan lainnya adalah penting. KPH Tarakan memang memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) dan peralatan memadai, tapi kejadian karhutla dapat terjadi dimana saja. Untuk itu, koordinasi dan sinergi serta upaya saling mendukung antara KPH Tarakan dan instansi terkait harus dipertahankan kualitasnya sehingga kejadian karhutla dapat ditangani secepat mungkin,” bebernya.

Sebagai informasi, kejadian karhutla teranyar yang ditangani KPH Tarakan adalah di Kelurahan Pantai Amal, Tarakan Timur pada Kamis (07/3) siang. Diketahui, lokasi tersebut adalah lahan perkebunan dengan tekstur tanah bergambut bersemak.(*/tim)

Artikel ini telah dibaca 70 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Sidik Dugaan Penyimpangan Fasilitas KUR, Ada Data Kependudukan Sengaja Diubah

8 Juli 2025 - 11:14

Satu Unit Rumah di Komplek Perumahan Bandara Juwata Tarakan Terbakar 

8 Juli 2025 - 10:07

Pemprov Kaltara Tindaklanjuti Tawaran Investor Myko Global

8 Juli 2025 - 08:15

Terapkan Inovasi dan Teknologi Tepat Guna, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga Berhasil Lampaui Target Produksi Migas

8 Juli 2025 - 08:04

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan

8 Juli 2025 - 07:49

Kunjungan Menteri Desa, Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

7 Juli 2025 - 22:13

Trending di Daerah