TARAKAN – Hutan dan Lahan di RT. 09, Gunung Slipi, Kelurahan Kampung I Skip terbakar. Lokasi yang berada di atas bukit menyulitkan tim pemadam dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) KPH Tarakan melakukan pemadaman.
Saat dikonfirmasi, Kepala UPTD KPH Tarakan Ridwanto Suma melalui polisi hutan, Edi Sulianto menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi kebakaran habis shalat Maghrib atau sekitar pukul 18.30 Wita, Senin (21/7/2025).

“Kami mendapatkan info dari masyarakat ada Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) RT 9 Gunung Slipi, Kelurahan Kampung I Skip. Awal kebakaran pastinya tidak diketahui karena tidak ada masyarakat di lokasi yang dapat ditanya,” jelasnya kepada fokusborneo.com.

Edi mengungkapkan, area yang terbakar masih berstatus kawasan hutan lindung, meski ada beberapa kebun milik masyarakat.
“Status lokasi kebakaran yaitu kawasan Hutan Lindung, yang terbakar semak belukar, kebun, dan hutan,” ungkapnya.
Dalam kejadian ini, KPH Tarakan menurunkan 25 orang tim ke lokasi, dan proses pemadaman rampung sekitar pukul 22.30 Wita.
“Tim yang turun sekitar 25 orang. Proses pemadaman selesai sekitar pukul 22.30 Wita, kami balik dari lokasi posisi sekarang di gudang pemadam KPH di kampung I,” terangnya.
Lamanya proses pemadaman, dikarenakan ada kendala yakni jauhnya sumber air, dan akses kendaraan roda 4 tidak bisa mencapai titik lokasi sehingga dilanjutkan dengan kendaraan roda 2.
Karena tidak ada air, sehingga pemadaman dilakukan secara manual menggunakan pompa punggung, dari posisi air kemudian di gendong menuju lokasi kurang lebih 1 kilometer. Lokasi kebakaran juga jauh dari pemukiman warga atau sekitar 2,5 km.
“Mekanis pakai mesin jauh, karena tidak ada akses air terdekat, titik air ke lokasi jauh sekali makanya pakai pompa punggung, kurang lebih 1 km,” bebernya.
Luasan area terbakar saat ini masih belum bisa dipastikan karena kondisi malam hari. Di rencanakan tim akan kembali esok hari untuk melakukan identifikasi dan pemetaan. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Kebakaran diduga adanya aktifitas masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar, diimbau kepada masyarakat karena cuaca saat ini mulai panas tidak melakukan aktifitas membuka lahan dengan cara di bakar, karena berbahaya. (**)