TARAKAN,Fokusborneo.com – Rabu (25/8) siang, delegasi dari Sri Lanka tiba di Kota Tarakan. Mereka disambut oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A. Paliwang yang turut didampingi sejumlah pejabat teras di Pemerintah Provinsi Kaltara. Termasuk, salah satunya Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltara, Nur Laila.
Delegasi yang dipimpin Dr. R. D. S. Jayathunga selaku Sekretaris Madya Bidang Pengembangan Lingkungan pada Kementerian Lingkungan Hidup Sri Lanka ini, dalam kunjungannya ke Indonesia, khususnya Kaltara ini bertujuan untuk mempelajari inovasi pengelolaan ekosistem mangrove serta berdiskusi mengenai langkah-langkah menuju ekonomi hijau dan biru yang inklusif.
Sebagaimana diketahui, perlindungan dan pengelolaan mangrove telah menjadi prioritas utama pemerintah daerah, khususnya melalui kolaborasi dengan masyarakat lokal yang memiliki pengetahuan tradisional dalam memanfaatkan mangrove untuk pangan dan kebutuhan sehari-hari.



Kunjungan ini merupakan bagian dari program The Ecosystem-Based Approaches/Nature-based Solutions for Climate-smart Livelihoods in Mangrove Landscape (NASCLIM) yang merupakan program kerja sama Global Green Growth Institute (GGGI) dengan GGGI Sri Lanka, serta dirancang untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengatasi deforestasi mangrove.






Program ini berfokus pada pemulihan mangrove yang terdegradasi dan perlindungan mangrove sehat di Delta Kayan–Sembakung, Kaltara, serta Delta Mahakam, Kalimantan Timur, melalui pendekatan berbasis ekosistem.




NASCLIM didanai oleh Pemerintah Kanada dan dikoordinasikan dengan Kementerian Kehutanan. Program ini bertujuan menguatkan pembuatan kebijakan di level nasional dan sub nasional, mendukung perlindungan mangrove jangka panjang, serta menjadi model yang dapat direplikasi di tingkat nasional maupun global.(*/tim)

