Menu

Mode Gelap

Daerah

Masyarakat Maju Tidak Harus Kehilangan Identitas Adat dan Budaya


					Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Ingkong Ala, SE, M.Si meresmikan Balai Adat sekaligus sanggar seni di Desa Paru Abang, Kecamatan Sekatak pada Kamis (10/8). Perbesar

Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Ingkong Ala, SE, M.Si meresmikan Balai Adat sekaligus sanggar seni di Desa Paru Abang, Kecamatan Sekatak pada Kamis (10/8).

Bulungan – Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Ingkong Ala, SE, M.Si meresmikan Balai Adat sekaligus sanggar seni di Desa Paru Abang, Kecamatan Sekatak pada Kamis (10/8).

Wabup mengungkapkan, tempat tersebut sebagai wahana dan tempat untuk mengajarkan, mengamalkan, dan menularkan nilai-nilai adat istiadat serta seni budaya Dayak Bulusu kepada generasi penerus.

Wabup menyampaikan terima kasih, apresiasi dan dukungan yang positif atas keberadaan balai adat sekaligus sanggar seni Desa Paru Abang yang mendukung salah satu misi pembangunan di Kabupaten Bulungan. Yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berkarakter dan berdaya saing, salah satunya melalui karakter adat seni serta budaya yang dipenuhi kearifan lokal.

width"200"

Wabup mengungkapkan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini, menyebabkan begitu derasnya aliran informasi berisi budaya dari berbagai belahan dunia yang dapat diakses dengan mudah melalui gawai atau smartphone . Padahal tidak semua budaya, perilaku maupun cara hidup yang ditampilkan tersebut, cocok atau sesuai dengan adat istiadat maupun budaya Bangsa Indonesia.

width"300"
width"400"

Hal tersebut menyebabkan nilai-nilai adat dalam keseharian maupun identitas adat pada generasi penerus terlihat semakin luntur dari hari ke hari.

“Dengan keberadaan balai adat sekaligus sanggar seni ini, saya berharap dapat menanamkan nilai dan kearifan budaya kepada generasi penerus agar dapat meresap dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Wabup.

width"300"

Dilanjutkan, hal tersebut sangat penting guna memastikan tercapainya masyarakat yang maju tanpa harus kehilangan identitas di masa depan. Yaitu masyarakat yang dapat terus berkarya dan tidak terpengaruh pada adat dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan budaya lokal daerah.

“Untuk itu maksimalkan penggunaan balai adat sekaligus sanggar seni ini untuk generasi muda. Tularkan kepada mereka nilai-nilai adat kita agar dapat terus Lestari,” pesannya.

Ditambahkan, balai adat juga digunakan sebagai tempat berkumpul, bermusyawarah dan bermufakat, dan tempat untuk membicarakan hal-hal yang menyangkut kebutuhan masyarakat khususnya menyangkut adat.

“Jika hal-hal yang positif ini dapat dilakukan, maka keberadaan balai adat dan sanggar seni ini akan menjadi ladang pahala dan amal bagi kita semua, karena kita dapat menyiapkan generasi penerus yang berkarakter dan berdaya saing, melalui kegiatan pendidikan seni dan budaya maupun sosial kemasyarakatan,” pungkasnya.(*)

Artikel ini telah dibaca 208 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Bangun Jembatan Penghubung, Polda Kaltara Wujudkan Keselamatan dan Aksesibilitas Warga Bulungan

29 Juni 2025 - 21:35

SheHacks 2025: Menggerakkan Perempuan Indonesia Jadi Pendorong Kemajuan Digital

29 Juni 2025 - 21:17

Mempererat Tali Persaudaraan di Tanah Rantau, Soko Lumajang dan Pakuwaja Gelar Silaturahmi Rutin di Tarakan

29 Juni 2025 - 18:44

Pemprov Bersama Stakeholder Tarakan Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting

29 Juni 2025 - 10:15

Tarakan Auto Fest Series 3 2K25, Bustan Dorong Inovasi Dan Keselamatan Berlalu Lintas

29 Juni 2025 - 08:48

Peradilan Inklusif dan Merata, PN Tanjung Selor Luncurkan Program Silaju Tenguyun

29 Juni 2025 - 08:39

Trending di Daerah