BUNYU – Tradisi penurunan Padaw Tuju Dulung (Perahu Tujuh Haluan) berlangsung di Area Pertamina RU V Kecamatan Bunyu pada Sabtu (16/12). Tradisi masyarakat suku Tidung Pesisir ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan YME atas limpahan berkah dan rahmat terutama dari hasil yang didapatkan dari laut.
Kegiatan yang diikuti Camat Bunyu, Nurdin, SE bersama jajaran Pemkab Bulungan, Forkopimcam, PT Pertamina EP Bunyu, para kepala desa dan segenap unsur masyarakat Bunyu bertujuan melestarikan warisan budaya, khususnya nilai-nilai kearifan lokal suku Tidung Pesisir, di mana Padaw Tuju Dulung berasal dari kata bahasa Tidung yang berarti perahu tujuh haluan.

Bentuk haluan perahu bercabang 3, di mana haluan yang tengah bersusun 3, haluan yang kiri dan haluan kanan masing-masing bersusun 2. Jadi terhitung 7 haluan dengan panjang perahu 7 meter. Filosofi dari 7 tersebut adalah dari jumlah hari dalam seminggu.

Dalam kegiatan diterangkan, pelestarian tradisi tersebut untuk memastikan bahwa nilai-nilai dan praktik-praktik budaya tidak hilang begitu saja.



Pemahaman dan penghargaan terhadap seni tradisional, tarian, musik, dan bahasa dapat diperkaya melalui pelibatan langsung dalam kegiatan-kegiatan budaya khususnya kepada generasi muda di tengah tantangan modernisasi, urbanisasi, dan perubahan gaya hidup yang dapat memicu hilangnya minat terhadap tradisi-tradisi lama.(*)