TANJUNG SELOR, Fokusborneo.com – Pembangunan gerai koperasi desa (Kopdes) secara nasional resmi dimulai di Provinsi Kalimantan Utara. Salah satu proyek awal ditandai dengan peletakan batu pertama Gerai Kopdes Kelurahan Merah Putih di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Jumat (17/10/2025).
Program strategis nasional ini bertujuan memperkuat ekonomi desa, menampung produk lokal dan UMKM, serta menyediakan akses layanan dasar bagi masyarakat, termasuk kebutuhan pokok dan fasilitas pendukung usaha.
Kehadiran gerai diharapkan menjadi pusat aktivitas ekonomi yang memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan kemandirian ekonomi lokal.
Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Mohammad Sjahroni menjelaskan, pembangunan gerai koperasi dilakukan secara serentak di 11 lokasi di Kaltara, dengan setiap kabupaten mendapatkan dua titik pembangunan.
“Setiap gerai dibangun dengan ukuran dan desain seragam, sehingga memiliki standar yang sama. Lahan yang digunakan berukuran 50×50 meter, sementara gedung utama 30×25 meter,” ujarnya.
Sjahroni menegaskan, TNI bertugas sebagai pendamping teknis dan memastikan proses pembangunan berjalan lancar. Pendanaan dan pembangunan fisik sepenuhnya dilakukan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) bekerja sama dengan pemerintah daerah.
“Kami menargetkan seluruh gerai rampung dan siap digunakan masyarakat pada Januari 2026,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani menyambut baik kehadiran TNI dan dukungan dalam penguatan ekonomi desa. Ia sangat mengapresiasi Korem 092/Maharajalila dan Kodim 0903/Bulungan yang menjadi mitra strategis dalam mempercepat pembangunan gerai koperasi.
“Kehadiran gerai ini diharapkan bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat dan wadah bagi produk lokal untuk dipasarkan secara lebih luas,” jelasnya.
Menurut Syarwani, hingga saat ini Kabupaten Bulungan memiliki 74 koperasi desa dan tujuh koperasi kelurahan yang telah berbadan hukum dan aktif menjalankan kegiatan ekonomi. Gerai Kopdes Merah Putih akan menampung berbagai jenis usaha masyarakat, mulai dari hasil pertanian dan perkebunan, produk UMKM, hingga layanan kebutuhan pokok seperti apotek dan bahan pangan.
“Gerai ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa sekaligus meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil dan menengah,” ungkapnya.
Syarwani menambahkan, keberadaan gerai koperasi diharapkan bukan sekadar fasilitas fisik, tetapi menjadi pusat pengembangan ekonomi yang memberdayakan masyarakat.
“Kami berharap gerai ini benar-benar berfungsi optimal pada awal 2026, menjadi contoh bagi desa lain, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis koperasi yang berkelanjutan,” tutupnya.
Program pembangunan Gerai Kopdes ini merupakan bagian dari agenda nasional pembangunan 80 ribu gerai koperasi di seluruh Indonesia. Kehadiran gerai di Bulungan diharapkan menjadi model pengembangan ekonomi desa yang efektif, sekaligus memberi peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi lokal melalui koperasi yang legal dan profesional. (**)
Discussion about this post