JAKARTA – Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT) Ibrahim Ali didampingi Plt Kadis Kesehatan menghadiri acara puncak peringatan Neglected Tropical Diseases (NTDs), Selasa (21/2/2023) di Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta Timur.
Dalam kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan sertifikat bebas Frambusia oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi G.Sadikin yang diterima langsung Bupati Kabupaten Tana Tidung Ibrahim Ali.
Bupati menerima Sertifikat Bebas Frambusia bersama 103 Bupati/Walikota dan Sertifikat Eliminasi Filariasis kepada 5 Bupati/Walikota.

Pada Kesempatan tersebut, Kabupaten Tana Tidung mendapatkan penghargaan Sertifikat Bebas Frambusia yang diterima langsung oleh Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi.



Dalam Penyerahan Sertifikat Bebas Frambusia tersebut Bupati Ibrahim Ali mengenakan baju adat Tidung dengan ciri khas sesingal.
Plt Kadis Kesehatan H. Syarif menjelaskan Frambusia adalah penyakit infeksi non-veneral yang umumnya dapat menyerang anak-anak usia sekolah yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum subspecies pertenue (T.P.Pertenue), rata-rata Frambusia menyerang anak-anak dengan usia mulai kurang dari 5 tahun.

“Situasi penyakit Frambusia di KTT sejak tahun 2017 hingga 2021 tidak pernah terdapat laporan kasus maupun terduga kasus Frambusia,” ujarnya.
Berbagai upaya deteksi dini kasus dilakukan melalui strategi promosi kesehatan, peningkatan kapasitas petugas puskesmas akan manajemen dan tatalaksana Frambusia, kemudian kegiatan surveilans adsc dekuat dengan upaya penemuan aktif terintegrasi pada kegiatan Actve Case Finding (ACF) program kusta, dan penjaringan anak sekolah program UKS.
“Pelaksanaan kegiatan pendampingan dan penilaian eradikasi Frambusia dari tim provinsi dan pusat terus dilaksanakan yaitu, paparan pelaksanaan program Frambusia di KTT oleh Dinkes, penilaian kelengkapan dokumen dan penilaian kompetensi petugas serta penilaian kunlap, kunjungan ke SDN 020 Kujau dan SDN 007 Bebakung untuk penilaian pelaksanaan program dan upaya penemuan dan tatalaksana kasus Frambusia,” ungkapnya.
Selanjutnya, upaya-upaya program Frambusia antara lain, melaksanakan kewaspadaan diri Surveilans Frambusia Puskesmas dan RS, Screening Frambusia di seluruh SD KTT, dukungan anggaran penanganan dan ketersediaan sumber daya kesehatan, melaksanakan promosi Frambusia serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta membuat laporan bulanan Frambusia. (her/Iik)