TIDENG PALE – Ketua Dekranasda Kabupaten Tana Tidung Vamelia Ibrahim, menghadiri acara pembukaan kegiatan sosialisasi dan fasilitasi hak atas kekayaan intelektual (HAKI) pelatihan membordir dan pelatihan menjahit tas, di Pendopo Djaparuddin, Kamis (21/9/2023).
Sosialisasi dan fasilitasi HAKI dilaksanakan sebagai upaya pembinaan dan fasilitasi bagi pengrajin dalam pelestarian karakteristik budaya. Pendampingan dan perlindungan terhadap produk-produk unggulan sangat diperlukan untuk memperkuat daya saing dengan produk lain dalam bentuk perlindungan hak kekayaan intelektualnya terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha serta perlindungan hukum terhadap merk dagang guna memberikan perlindungan hukum terhadap merek dagang industri kecil menengah (IKM) apabila terjadi pengakuan atau klaim dari pihak lain saat melakukan kegiatan peredaran produk yang diperdagangkan .
Dalam mewujudkan KTT berdaya, Disperindagkop dan UKM bekerja sama dengan Dekranasda terus melakukan upaya pembinaan, peningkatan kemampuan SDM IKM melalui program-program pelatihan peningkatan kemampuan para industri kecil menengah bidang konveksi, dan usaha kerajinan tersebut. Pelatihan-pelatihan tersebut antara lain pelatihan memayet, pelatihan membordir dan pelatihan menjahit tas.
Baca Juga :Vamelia Ibrahim Hadiri Rakornas TP-PKk Se – Indonesia
“Saya sebagai inisiator pelatihan-pelatihan tersebut semata-mata untuk menciptakan wirausaha baru kerajinan payet, bordir dan tas yang mana saat ini di kabupaten tana tidung jumlah wirausaha tersebut sangat terbatas dan kualitasnya belum mampu bersaing dengan daerah lain”, ungkap Vamelia.
Ia berharap dengan pelatihan ini nantinya bisa mempunyai produk unggulan tas khas Tana Tidung, menambah nilai jual produk konveksi dengan ditambah aksen payet dan mampu memproduksi baju adat sendiri tanpa harus memesan lagi ke daerah lain.
Ia sangat menyambut baik serta mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan fasilitasi HAKI dan pelatihan menjahit tas ini dengan mengucapkan terima kasih atas kolaborasi antara Disperindagkop dan ukm, Dekranasda dan TP PKK yang apik ini.
“Kepada para peserta saya berpesan ikuti pelatihan ini dengan serius dan seoptimal mungkin, lakukan inovasi kekinian dengan tidak meninggalkan kearifan budaya lokal”, tutupnya. (her/Iik)