TANA TIDUNG – Wakil Bupati Tana Tidung didampingi Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Tana Tidung Diana Hendrik bersama wakil Ketua I DPRD Kabupaten Tana Tidung, Ketua Adat Bulusu Kabupaten Tana Tidung, menghadiri Pagelaran Seni dan Budaya Lembaga Adat Bulusu di lapangan Padan Liu’ Burung Malinau, Sabtu (21/10/2023).
Dan kegiatan ini, dihadiri Bupati dan wakil Bupati Malinau, Ketua DPRD Malinau, Sekda Malinau serta Tokoh Lembaga Adat, Adat serta Masyarakat Dayak Bulusu.
Pagelaran Seni dan Budaya Lembaga Adat Belusu menampilkan tarian adat dan berhasil memecahkan rekor MURI Tarian Riti 1000 Adat Bulusu.

Wakil Bupati Tana Tidung Hendrik menjelaskan setiap daerah di Kaltara, memiliki ciri khas dan keunikan budaya masing-masing. Hal itu, merupakan peluang yang dimiliki dan jika dibudidayakan dengan baik, maka outputnya akan memperoleh nilai ekonomi, dari aspek wisata.



“Karena seyogianya, setiap pelestarian budaya mesti berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Selain karena budaya sebagai sumber nilai dan identitas bangsa, juga dapat berperan penting dalam peningkatan ekonomi,” jelasnya.

Hendrik mengungkapkan di Bumi Upun Taka kata lain dari Tana Tidung, memiliki potensi dan keungulan budaya yang masih perlu dipromosikan hingga ke kanca Nasional bahkan Internasional.
“Tarian adat Dayak Belusu meraih rekor muri yang kedua kalinya. “Kami berharap, gelaran budaya ini, semakin ditingkatkan ke depannya. Sehingga lebih dikenal secara luas baik di kanca Nasional maupun Internasional,” ungkap Wabup Hendrik kepada fokusborneo.com.
Tarian adat Belusu, telah mendapatkan Muri Dunia yang kedua kalinya, hal ini wajib diapresiasi. Karena, prestasi yang diraih setelah melalui tahapan kerja keras, kekompakan dan keuletan bersama.
“Saya bangga dengan perolehan Muri yang kedua kalinya ini. Semoga, melalui rekor ini budaya adat Belusu makin dikenal secara luas oleh masyarakat untuk mengait para wisatawan,” tuturnya.
Wabup menambahkan, tarian Adat Dayak Belusu yang ditampilkan merupakan jenis tarian seribu riti. Saat penampilan, peserta nampak kompak dengan kombinasi yang serasi nan unik. Diterangkan wabup, di pergelangan kaki terdapat aksesoris gelang kaki yang memiliki suara yang khas.
Kata riti merupakan aksesoris khas masyarakat adat Dayak Bulusu. Bentuknya, berupa gelang kaki yang terbuat dari tembaga yang diwariskan oleh nenek moyang tiap keluarga.
Biasanya, digunakan oleh penari perempuan sebagai pengiring atau bagian yang tak terpisahkan dari prosesi pada acara kebesaran adat Dayak Bulusu sehingga kemudian disebut sebagai Tarian Riti. (her/Iik)