TANA TIDUNG – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tana Tidung menggelar dialog secara tatap muka dan daring terkait Bagian Kependudukan dan Catatan Sipil Tana Tidung, Senin (27/5/24). Dialog dilakukan guna meningkatkan standar layanan prima terkait kependudukan dan catatan sipil masyarakat.
Kepala Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Tana Tidung, Rahmawani mengatakan kegiatan dialog, diskusi dan bertukar opini terkait mekanisme aplikasi layanan terbaik bagian kependudukan dan catatan sipil Tana Tidung.
“Sehingga lebih mudah dipahami dan dijangkau lapisan masyarakat. Diskusi bertajuk menjaring partisipasi aktif masyakarat,†ujarnya.
Dalam rapat dihadiri juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Kaltara Yahya Zein, Kepala Desa, perwakilan beberapa perusahaan di Tana Tidung dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta masyarakat Kabupaten Tana Tidung.
Ia tambahkan penjaringan partisipasi masyarakat dilakukan Dinas Dukcapil untuk mengupdate perbaikan kualitas dan profesionalisme lembaga terhadap layanan Kependukan dan Catatan Sipil Masyarakat.
Dinas Dukcapil saat ini sedang menyusun dan mengejar target layanan dukcapil yang bermutu, mudah namun terukur sehingga konsep keadilan dan pemerataan pelayanan dapat tercapai.
“Di era teknologi Dinas Dukcapil Tana Tidung ingin mengsinkronkan layanan prima di lingkungan masyarakat yang memasuki era digitalisasi dan perkembangan sosial media yang pesat. Sehingga penggunaan teknologi dalam program layanan masyarakat dapat tersosialisasi dengan baik,†tuturnya.
Dalam diskusi via zoom meeting, Dekan Fakultas Hukum UBT Profesor Yahya Ahmad Zein memberikan masukan, tips dan pandangan pola program kepada Dinas Dukcapil untuk peningkatan mutu layanan masyarakat.
“Salah satu yang disampaikan, penggunaan teknologi dan kemampuan masyarakat dalam memahami program Dinas Dukcapi harus cermat, dalam pengaplikasiannya. Sehingga dapat mendapatkan asas manfaat yang bermutu,†jelas Rahmawani terkait penyampaian Yahya Zein.
Selain itu Rektor UBT Kaltara ini juga memberikan pandangan tentang kolaborasi OPD, agar bisa menggandeng pihak terkait lainnya seperti Diskominfo. Kata Rahmawani, informasi disampaikan menyangkut soal teknologi yang harus dipastikan sudah terjalin baik dan saling menunjang.
“Dialog ini sebagai penjaringan partisipasi dukcapil. Selain itu juga ada diskusi antar peserta yang hadir sehingga semua peserta memahami isi dari dialog yang disampaikan,†katanya.(Her/Iik)