TANA TIDUNG – Gerakan Satu Desa Satu TBM yang dimotori Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tana Tidung, Vamelia Ibrahim mendapatkan apresiasi di forum nasional.
Vamelia diundang secara langsung sebagai narasumber untuk berbagi praktik baik pada Rapat Gabungan Komite Pengarah Provinsi Mitra INOVASI Fase 3 yang digelar di Jakarta pada 6 – 7 Juni 2024.
Hadir pada kegiatan tersebut pejabat tinggi pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Kementerian Agama RI, BAPPENAS, Kedutaan Besar Australia Jakarta, dan Direktur INOVASI.

Selain itu hadir pula sebagai peserta pejabat tinggi di enam provinsi mitra INOVASI yaitu Kalimantan Utara, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, dan Maluku. Baik pimpinan pada instansi pusat maupun instansi daerah.



Pada kesempatan tersebut, Vamelia Ibrahim berbagi pengalaman menggerakkan ekosistem pendidikan yang terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah, sekolah, dan PKK untuk mendukung upaya peningkatan mutu literasi masyarakat dan peserta didik melalui hadirnya Taman Baca Masyarakat (TBM).

Vamelia mengungkapkan bahwa perlu adanya tujuan bersama yang merujuk pada visi dan misi Kepala Daerah, menyadari tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan tersebut, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
Prof. Dr. Izaak Hendrik Wenno sebagai penanggap mengharapkan agar TBM yang digerakkan PKK ini tidak hanya di Kalimantan Utara, tapi juga di daerah lainnya.
Dekan FKIP Universitas Patimura Maluku ini pun mengapresiasi rencana Vamelia untuk mengembangkan TBM Digital. Menurutnya, TBM Digital merupakan hal yang luar biasa mengingat saat ini digitalisasi penting untuk dilaksanakan.
Pujian juga datang dari Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen, dan Pembelajaran Kemdikbud RI, Anindito Aditomo, S.Psi., M.Phil., Ph.D. Ia mengatakan bahwa untuk menghadapi tantangan pendidikan dibutuhkan inovasi berbasis lokal sebagaimana dilakukan di Tana Tidung. Ia pun menyebut Vamelia sebagai sebagai local champion.
Ia berharap praktik baik yang telah dilakukan pada INOVASI Fase 2 dapat direplikasi pada INOVASI Fase 3. (**)