TARAKAN – Komunitas Tarakan Tempo Doeloe, Kembali melakukan aksi bersih-bersih Situs Sejarah Peninggalan Perang Dunia II di Kota Tarakan. Aksi bersih-bersih kali ini, dilakukan di Pillbox dan Bunker di depan Landasan Bandar Udara Juwata Tarakan, Minggu (14/7/19).
Aksi bersih Situs Sejarah sudah berjalan untuk ketiga kalinya, dilakukan bersama beberapa Komunitas di Tarakan, seperti Komunitas Bebas Sampah, Perkumpulan OI Tarakan, Komunitas Sepeda Tua, Komunitas Pecinta Kopi, Saka Pariwisata, HPI dan Komunitas lainnya.
Kegiatan ini, mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan Pemerintah Kota Tarakan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap Situs Sejarah, dalam kesempatan ini hadir Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djufrianto selain memberikan apresiasi dan arahan, wawali juga turut serta melakukan aksi bersih-bersih.

Sebagai perwakilan pemerintah, saya memberikan apresiasi kepada Komunitas TTD dan Komunitas lainnya serta masyarakat yang ikut terlibat dalam kegiatan bersih-bersih Situs Sejarah, Saya berharap masyarakat Kota Tarakan ikut menjaga aset sejarah yang ada di bumi paguntaka,” ujar Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djufrianto .
Salah satu Inisiator Pendiri TTD Ryannaldo Noorhidayat mengatakan, Kegiatan pertama dilakukan di Juwata Laut pada bulan Ramadan lalu, berlanjut ke Situs Sebengkok AL, Lopgraf di Ladang, dan yang terakhir bbersih-bersih Pillbox dan Bunker di depan Landasan Pacu Bandar Udara Juwata Tarakan.
“Saya dulu sempat pesimis mendirikan TTD, karena saya perantau dari Natuna-Kepri sebelum akhirnya bertemu rekan-rekan di Tarakan yang punya ketertarikan dan kepedulian yang sama terhadap Situs Sejarah. Awal pertama kali resmi berdiri 20 April 2019, anggotanya hanya 6 oran, Â lalu salah satu anggota kami mensosialisasikan Komunitas TTD di media sosial hingga banyak yang bergabung saat ini,” jelas Ryannaldo.
Tercatat, sampai sekarang member di group WA TTD sudah lebih dari 100 orang yang terdiri dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, ASN, dosen hingga pengusaha, Komunitas TTDÂ terbuka bagi siapapun baik komunitas, lembaga, ormas maupun masyarakat yang ingin bergabung bersama-sama peduli ikut melestarikan dan membersihkan Situs Sejarah di Kota Tarakan,” kata Ryannaldo.
Secara singkat, Tarakan Tempo Doeloe tercetus bermula dari rasa prihatin akan Situs Sejarah, (khususnya sejarah perang) yang banyak terbengkalai, Padahal jika dimanfaatkan dan dilestarikan dapat menjadi daya tarik wisatawan datang ke bumi paguntaka dan efeknya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Sebagai pencinta Sejarah, kami melihat situs-situs Sejarah di Kota Tarakan merupakan aset berharga yang harus dijaga. Sebab selain bisa jadi tempat wisata yang mendatangkan pemasukan, situs-situs ini bisa jadi bahan pembelajaran dan penelitian sejarah perang di masa lalu yang pernah terjadi di Kota Tarakan oleh para pelajar dan peneliti Sejarah,” tambahnya.
salah satu cara untuk meningkatkan rasa cinta akan sesuatu adalah dengan mengetahui sejarahnya. Diharapkan kedepan masyarakat Kota Tarakan bisa bersama-sama menjaga dan melestarikan Situs Sejarah yang ada. Serta situs-situs sejarah PD II. (spo/aii).
Discussion about this post