TARAKAN – Taman Kanak-Kanak Hang Tuah Kota Tarakan mewakili Provinsi Kalimantan Utara mengikuti Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Kategori Sekolah TK. Penilaian LSS tingkat Nasional ini, dilakukan dari empat Kementerian, Rabu (7/8/19).
Tim penilai terdiri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri. Kedatangan rombongan tim penilai LSS tingkat Nasional disambut tarian selamat datang dari Adat Tidung yang dibawakan murid TK Hang Tuah.
Kepala Sekolah TK Hang Tuah Rinda Setya Anjayani mengucapkan selamat datang kepada tim penilai LSS dari empat Kementerian ke TK Hang Tuah. Diharapkan TK Hang Tuah yang ditunjuk sebagai wakil Kaltara di LSS tingkat TK bisa memberikan yang terbaik buat Kaltara.
“Saya berharap semoga TK Hang Tuah bisa juara LSS tingkat Nasional. Untuk mengikuti lomba berbagai upaya telah dilakukan agar Sekolah bersih dan rapi sesuai kriteria penilaian lomba,†katanya.
Sementara itu, Koordinator Sekretariat Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Provinsi Kaltara Imam Sukoyo mengatakan penilaian LSS bertujuan untuk menilai prestasi Sekolah dalam melaksanaan UKS. Aspek yang menjadi penilaian lomba tidak hanya pada kinerja tetapi juga peran serta tim usaha pembina UKS dalam mewujudkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat kepada peserta didik serta program-program UKS.
“Kriteria penilaian LSS ada sekitar 200 indikator yang dinilai diantaranya lingkungan fisik Sekolah meliputi trias UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan serta lingkungan sekolah yang sehat,†ungkapnya.
Penilaian ini dilakukan dengan mengecek semua yang ada di Sekolah, mulai dari lingkungan Sekolah, ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang sholat, perpustakaan, gudang, dapur, aula hingga WC. Semuanya itu kondisinya harus bersih dan rapi tidak boleh ada debu.
“Sekolah sehat ruangan yang ada di Sekolah tidak hanya bersih dan rapi, tetapi juga pencahayaannya cukup termasuk ventilasi harus bagus begitu juga pembuangan sampahnya, harus ada tempat sampah terpilah seperti organik, anorganik, sampah basah dan kering serta sampah berbahaya,†terangnya.
Selain seluruh ruangan bersih dan rapi, di Sekolah harus ada tanaman hias agar terlihat rindang dan hijau. Sanitasi dan saluran air juga menjadi perhatian penilaian LSS.
“Penilaian LSS juga meliputi lingkungan sosial. Bagaimana hubungan antara penghuni sekolah dengan masyarakat sekitar baik guru, tenaga kependidikan sampai murid harus harmonis tidak ada masalah. Semua itu bagian dari indikator penilaian,†jelasnya.
Peran Sekolah kepada masyarakat maupun sebaliknya juga menjadi penilaian. Program UKS di Sekolah harus ikut membimbing dan membina masyarakat di sekitar Sekolah dengan radius 500 meter kedepan, kesamping maupun kebelakang.
“30 persen penilaian LSS ada di sekretariat tim pembina UKS dari tingkat Kecamatan, Kabupaten atau Kota, hingga Provinsi. Apa saja yang sudah dilakukan pembina kepada Sekolah bisa melalui kebijakannya, pembinaannya, pelatihan termasuk pendanaannya itu yang dinilai,†imbuhnya.
Hasil penilaian yang dilakukan empat Kementerian, nantinya bakal digabung dan dihitung untuk menentukan siapa juara LSS dari seluruh Indonesia. Pemenang Lomba nantinya akan diberikan Anugerah dari Kemendikbud. (spo/aii).
Discussion about this post