NUNUKAN – Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara secara resmi melaunching Program Digitalisasi Perbatasan, di Gor Dwikora, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (31/8/2019).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan saat ini masyarakat menerima siaran Televisi Analog melalui parabola, TV Kabel dan lain sebagainya dengan kualitas seperti kita ketahui bersama, dengan berbuahnya ke Digital maka kualitas siaran menjadi lebih baik.
“Siaran Analog kualitas gambar bersemut, dengan Digital maka kualitas gambar menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Jika diluar negeri di beberapa negara program Digital sudah tahap lanjut, Indonesia baru masa proses transisi, meski sudah direncakan dan dipersiapkan sejak 12 tahun lalu.
“Kenapa lama karena masih ada yang kita selesaikan, dengan dimulainya Automatic Switch Off Analog ke Digital artinya semua berubah ke Digital,” ujarnya.
Program Digitalisasi bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, efisiensi penggunaan spektrum frekuensi melalui sharing frekuensi.
“Sementara frekuensi yang digunakan Analog sekarang ini nantinya dapat digunakan untuk jaringan internet karena sangat cocok, sisanya dimanfaatkan untuk kebencanaan,”‘ imbuhnya.
Sementara itu Gubenur Kalimantan Utara Irianto Lambrie dalam sambutanya menyampaikan terimakasih atas di launchingnya program Digitalisasi Perbatasan yang dimulai dari Kabupaten Nunukan, Provinsi Kaltara.
“Kunjungan Menteri ke perbatasan merupakan sejarah dan Program Digitalisasi Perbatasan menjadi momen awal kemajuan yang komprehensif bagi kita,” ujarnya.
Sejak pemerintahan Presiden Jokowi Perbatasan telah dimunculkan di halaman depan Republik Indonesia, selama ini masyarakat wilayah perbatasan lebih banyak menikmati siaran Televisi Negara Tetangga.
“Karena terbiasa dengan acara Televisi Negara tetangga selama puluhan tahun, masyarakat fasih menggunakan bahasa negara Malaysia,” pungkasnya. (aii/iik)