TARAKAN – Dengan mengusung tema ” Salam Kebangsaan Bhineka Tunggal ika” ,TNI-POLRI melalui Polda Kaltara menggelar acara Deklarasi Salam Kebangsaan Bhineka Tunggal Ika, guna menolak paham Radikalisme serta menjaga NKRI bersama Tokoh Adat, Tokoh Agama serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sabtu(19/10).
Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit dalam sambutanya mengatakan, setiap ada masalah tidak boleh mencampur tangankan dengan adat atau organisasi, karena kita semua dalam persatuan dan kesatuan Negara Indonesia. Adat tujuannya untuk menciptakan perdamaian dan keamanan.

“Toleransi yang terdapat di Prov. Kaltara merupakan toleransi yang sudah dibangun sejak lama. Untuk itu, pihaknya berharap para Tomas, Toga dan Toda agar tidak mudah mempercayai informasi yang beredar baik di media sosial, terliterasi maupun secara verbal guna mencegah menyebarnya paham Radikalisme”. jelasnya.

Terpisah Dandim 0907/Tarakan Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto yang turut hadir dalam acara menambahkan keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan yang ada di Indonesia bukan menjadi pemecah persatuan dan kesatuan. Keberagaman latar belakang suku, agama, pandangan politik dan hukum yang berbeda seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa.



Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah rumah kami dan kami percaya bahwa Pancasila adalah ideologi yang paling tepat untuk bangsa Indonesia. ” Untuk itu sebagai upaya penguatan untuk kebersamaaan kita, harapanya kita bahu membahu dalam rangka kebersamaan yang sudah menjadi komitmen bersama untuk menjaga dan mencegah tumbuh dan berkembangnya Radikalisme khususnya diwilayah Tarakan”.pungkasnya.(*/iik)