• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Daerah

Rasio Elektrifikasi Kaltara 2019 Capai 77,74 Persen

Optimis Akhir 2020, Target 99,9 Persen Rasio Elektrifikasi Bisa Tercapai

by Redaksi
4 Februari 2020 10:15
in Daerah, Ekonomi
A A
0
Rasio Elektrifikasi Kaltara 2019 Capai 77,74 Persen

Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof H Muhammad Tito Karnavian, di Kantor Kemendagri, Senin (3/2).

TANJUNG SELOR – Rasio elektrifikasi Kalimantan Utara (Kaltara) pada 2019 tercatat mencapai 77,74 persen. Angka ini meningkat dibanding rasio elektrifikasi pada tahun sebelumnya, yaitu 71,98 persen. Melihat tren kenaikan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara optimis bisa memenuhi target 99,9 persen elektrifikasi pada akhir 2020 ini.

Untuk bisa memenuhi target tersebut, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) berkolaborasi dengan pemerintah pusat, melalui beberapa program yang telah digulirkan. Salah satunya melalui program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di desa-desa.

Baca Juga

Vamelia Ibrahim Tekankan Pentingnya Sinergi Guru dan Orang Tua di Pendidikan Anak Usia Dini

Kerja Sama Strategis, Pemkab Tana Tidung dan Jamkrindo Percepat Proyek Infrastruktur

Bupati Ibrahim Ali Teken MoU Jargas, 725 Rumah di Tana Lia Segera Nikmati Gas Bumi

Pemkot Tarakan dan Unhas Perkuat Kerja Sama di Bidang Kesehatan

Sejalan dengan program tersebut, lanjut Irianto, pemenuhan listrik di Kaltara difokuskan layanan akses ke masyarakat pedesaan yang belum terjangkau listrik. Namun demikian diakui Gubernur, tantangannya cukup besar. Lantaran masih minimnya akses transportasi, serta kondisi geografis yang sulit.

Tantangan lain, penyebaran permukiman penduduk yang berjarak sangat jauh sehingga membutuhkan aliran listrik yang sangat panjang dan jalan yang masih sangat sulit diakses. “Pemenuhan kebutuhan listrik di Kaltara memang bukan pekerjaan mudah. Kita coba cari alternatif pembangkit yang efisien. Salah satunya adalah LTSHE. Alhamdulillah, kita didukung melalui program Kementerian ESDM,” ungkap Irianto.

Disebutkan, melalui berbagai program yang telah dilakukan, rasio elektrifikasi di Kaltara pada 2019 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Yaitu mencapai 77,74 persen. Dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang telah menikmati layanan listrik sebanyak 195.783 KK.

Sesuai data di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltara, dari 5 kabupaten dan kota di Kaltara, tercatat di Kota Tarakan yang elektifikasinya paling tinggi. Yaitu mencapai 90 persen. Sementara yang terendah di Kabupaten Tana Tidung 62,62 persen.

Untuk target per tahun 2020, sesuai dengan Rencana pembangunan Jangka Menengah (RPJMN), rasio elektrifikasi ini sedang diformulasikan dapat meningkat di tahun berikutnya. Hal ini dikarenakan mengejar target rasio elektrifikasi ini terbilang tidak mudah.

“Peningkatan rasio elektrifikasi juga masih mengandalkan kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dikarenakan, PLN sebagai penyedia tenaga listrik (UPTL) sedang lakukan pembangunan jaringan listrik baik tegangan rendah maupun menengah, dan saluran tegangan tinggi,” jelas Irianto.

Guna mengejar rasio elektrifikasi yang tersisa, selain berkolaborasi dengan program pusat, Pemprov melakukan upaya lain, yaitu mendorong percepatan pembamngunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi.

“Kini juga tengah berproses sejumlah pembangunan pembangkit di Kaltara. Yakni, PLTMG di Sungai Jepun (Nunukan), PLTU di Malinau. Lalu, di Tanjung Selor juga sedang ada pembangunan PLTU dan PLTMG. Bahkan untuk PLTMG Gunung Seriang Tanjung Selor, daya 7 Megawatt (MW) sudah mulai dioperasikan sejak akhir 2019 lalu,” urai Irianto.

Gubernur optimistis, rasio elektrifikasi Kaltara mampu menyentuh angka 99,9 persen atas semua daerah yang teraliri listrik. Beragam upaya dilakukan pada waktu itu adalah dengan memperhatikan Asumsi Dasar Makro Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, yang menyebutkan rasio elektrifikasi nasional pada 2020 ditargetkan mencapai 99,9 persen.

“Untuk Kaltara sendiri, ditargetkan hingga akhir 2019 rasio elektrifikasi bisa mencapai 80 persen. Sedangkan, untuk merampungkan sisa dari rasio elektrifikasi itu, Pemprov Kaltara harus mampu menangani sejumlah tantangan. Seperti, layanan akses listrik berada di daerah yang sulit terjangkau dan minim infrastruktur. Selain itu, kemampuan masyarakat dalam membayar biaya sambung listrik masih rendah,” kata Gubernur.

Sementara itu, terkait dengan program LTSHE, disebutkan Irianto, untuk saat ini ada 4.998 unit LTSHE yang dalam proses pemasangan di Kaltara. Rincinya, ada 3 kabupaten yang disasar program ini. Yakni Bulungan, Malinau dan Nunukan.

“Dari laporan Dinas ESDM, pemasangan LTSHE di Bulungan sudah terealisasi semuanya. Untuk Malinau, khususnya Sungai Boh juga sudah terealisasi. Sementara yang masih dalam proses pemasangan, adalah di wilayah Malinau Selatan Hilir. Lalu di Nunukan, tepatnya di Seimenggaris, Sebatik, Tulin Onsoi, Nunukan Selatan dan Sebatik,” ungkap Gubernur.

Diinformasikan pula, pada 2021 saluran tegangan tinggi dari Kalimantan Timur (Kaltim) sudah interkoneksi dengan saluran tegangan tinggi di Kaltara yang alirannya dimulai dari Tanjung Selor, Tana Tidung, Tarakan, Malinau, Sebuku hingga ke Nunukan.

“Jika ini berjalan maka kehandalan pelayanan penyedia listrik akan terjamin, karena sistem pelayanan akan berubah tidak lagi bersifat isolated seperti saat ini. Namun, akan terhubung dalam 1 sistem, dimana kelebihan daya pada suatu daerah dapat dialirkan ke daerah lain yang membutuhkan sehingga lebih handal dan terjamin,” beber Gubernur. Program lainnya, adalah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat di beberapa desa, terutama di daerah 3T. (**/iik)

Tags: BormeoFokusfokusborneoLampu Tenaga Surya Hemat EnergiPemprov Kalimanta UtaraRasio Elektrifikasi KaltaraTanjung Selor

Berita Lainnya

Daerah

Vamelia Ibrahim Tekankan Pentingnya Sinergi Guru dan Orang Tua di Pendidikan Anak Usia Dini

19 September 2025 10:29
Daerah

Kerja Sama Strategis, Pemkab Tana Tidung dan Jamkrindo Percepat Proyek Infrastruktur

19 September 2025 10:19
Daerah

Bupati Ibrahim Ali Teken MoU Jargas, 725 Rumah di Tana Lia Segera Nikmati Gas Bumi

18 September 2025 21:36
Pemkot Tarakan dan Unhas Perkuat Kerja Sama di Bidang Kesehatan
Daerah

Pemkot Tarakan dan Unhas Perkuat Kerja Sama di Bidang Kesehatan

18 September 2025 18:42
Daerah

BPBD Tarakan Tingkatkan Kapasitas TRC PB dalam Penanganan Karhutla

18 September 2025 18:34
Daerah

PWI Bulungan dan PHI Perkuat Kolaborasi Edukatif untuk Masyarakat

18 September 2025 18:32
Next Post
Pemerintah Tata Jalan Kumuh di Perbatasan

Pemerintah Tata Jalan Kumuh di Perbatasan

Seluruh OPD Diimbau Percepat Penyusunan LKPD

Seluruh OPD Diimbau Percepat Penyusunan LKPD

Tarakan Deflasi 0,07 %, Angkutan Udara Penyumbang Terbesar

Tarakan Deflasi 0,07 %, Angkutan Udara Penyumbang Terbesar

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • Infrastruktur Pesisir Balikpapan, Jembatan Baru Tingkatkan Mobilitas dan Perekonomian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korpri Tarakan Beri Penghargaan Pensiunan TMT September – Oktober 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AirAsia Masuk, Penerbangan Tarakan-Balikpapan Makin Kompetitif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemilik Sertifikat Lahan Kecewa Tidak Diundang RDP Pencabutan 33 Peta Bidang Tanah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Ibrahim Ali Teken MoU Jargas, 725 Rumah di Tana Lia Segera Nikmati Gas Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Vamelia Ibrahim Tekankan Pentingnya Sinergi Guru dan Orang Tua di Pendidikan Anak Usia Dini

19 September 2025 10:29

Kerja Sama Strategis, Pemkab Tana Tidung dan Jamkrindo Percepat Proyek Infrastruktur

19 September 2025 10:19
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP