TARAKAN – Warga sekitar tempat pembuangan sampah (TPA) Aki Babu keluhkan bau menyengat. Hal tersebut sangat menganggu masyarakat sekitar.
Salah satu warga RT 20 Kelurahan Karang Anyar Pantai yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, bau tak sedap ini sudah terjadi sekitar 3 mingguan.
“Belakangan ini saya mencium aroma yang tidak sedap seperti bau bangkai, biasanya tidak seperti ini meski tinggal disekitar TPA,” ujarnya kepada Media, Kamis (5/3/2020).
Meski tidak tahu sumber utamanya, ia mengatakan pernah beberapa waktu lalu melihat mobil pick up dan truk bukan milik dinas, mengangkut dan membuang kulit udang di TPA dengan jumlah cukup banyak.
“Kita tidak tahu itu sumber utama bau, tapi yang jelas tidak seperti biasanya, hal ini sangat menganggu kami, tidak nyaman dengan baunya,†terangnya.
Sementara itu Fajar yang tidak jauh rumahnya dari TPA menerangkan, sampah yang dibuang ke TPA sepertinya limbah perusahaan, karena jumlahnya cukup besar, dan tidak seperti sampah rumah tangga.
“Saya pernah melihat langsung bahkan dijalanan Mulawarman sebuah mobil pick up dan truk dengan bau menyengat, menuju TPA,†bebernya.
Ia mengatakan kejadian pada siang hari, bahkan ada pengendara yang muntah akibat bau tersebut.
“Saya juga khawatir jika saja tong limbah itu tidak cukup muatannya untuk dibawa ke TPA, bisa saja dibuang ke tempat sampah sekitar atau bahkan dibuang ke laut,†imbuhnya.
Menurut Fajar sampah ini seharusnya tidak dibuang ke TPA, karena beda dengan jenis sampah umum atau rumah tangga, ada indikasi ini limbah dan tentunya ada pengelolaan tersendiri.
“Kami berharap ini menjadi perhatian bersama, khususnya dinas terkait, apakah pembuangan limbah diperbolehkan di TPA,†katanya.
Sekedar informasi, limbah udang seperti kulit dan kepala jika di olah dan dimanfaatkan memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti bahan baku terasi maupun jenis olahan lain. (*/redaksi)
