TARAKAN – RSUD Tarakan yang menjadi rumah sakit rujukan corona di Kalimantan Utara, kehabisan stok Viral Transport Media (VTM). Akibatnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak bisa menjalani tes swab.
4 PDP di RSUD Tarakan, terpaksa harus tertahan lebih lama di ruang isolasi menunggu VTM dan swab datang.
Direktur RSUD Tarakan Hasbi Hasyim mengatakan, sangat membutuhkan VTM untuk mengirim sampel pasien corona. Tabung kecil yang digunakan untuk menyimpang swab tenggorokan pasien Covid-19, stoknya habis.

“Saat ini, kami masih menunggu dropping VTM dari pusat. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara katanya ada. Kalau ada minta 30 lah untuk di RSUD Tarakan,†kata Hasbi, Jumat (03/3/20).



Hasbi menyampaikan, Dinkes Provinsi Kaltara tidak lagi mengirim VTM dan swab melalui Dinkes Kota Tarakan, melainkan langsung ke RSUD Tarakan merupakan rumah sakit milik Provinsi Kaltara.
“Nah ini juga masalah kadang-kadang karena dari Dinkes Provinsi droppingnya lewatkan Dinkes Kota Tarakan. Saya bilang gak usah dilewatkan Dinas Kota karena ini rumah sakit Provinsi anggaran saja langsung ke RSUD Tarakan,†tambahnya.

Di RSUD Tarakan, ada 4 PDP corona yang dirawat dan belum dilakukan pengambilan swab karena masih menunggu VTM.
“Ini kan kami belum sampling, tapi pasien ada. Begitu ada medianya, alat mengambilnya baru diambil sampelnya taruh langsung dikirim,†jelasnya.
Saat ini, pasien positif Covid-19 yang dirawat masih 1 orang. Sisanya 4 orang statusnya PDP.
“4 orang PDP ini kalau nanti hasilnya negatif, kami pulangkan. Kami tinggal menunggu VTM sama swab nya saja. Lama tidak barangnya tergantung pengiriman dari pusat,†tutup Hasbi.(mt)