TARAKAN – Persiapan menghadapi penerapan new normal di Kota Tarakan, Kodim 0907 Tarakan bersama Polres Tarakan melakukan pemetaan penempatan personil. Ada 40 titik yang akan dilaksanakan operasi penegakkan disiplin di Kota Tarakan.
Dandim 0907 Tarakan Letkol. Inf. Eko Antoni Chandra Lestianto mengatakan, pemetaan penempatan personil ini, yang disiapkan sebelum nanti melaksanakan kegiatan dilapangan.
“Ini untuk menjalankan instruksi pimpinan sebelum nanti para prajurit-prajurit kita yang ada dilapangan menjalankan tugasnya, baik itu dalam segi penanganannya, segi kapan, apa yang harus mereka ucapkan, langkah tindakan bagaimana, apa yang harus mereka lakukan di hadapan segala situasi yang mungkin terjadi,†kata Dandim usai kegiatan pemetaan personil TNI-Polri di Makodim 0907 Tarakan, Senin (1/6/20).
Dandim menambahkan, segala kemungkinan telah antisipasi, baik itu di Pasar, ditempat ibadah, di Pelabuhan.
“Itu kita latihkan semua kepada prajurit kami, sehingga harapannya pada saat nanti dilapangan tidak ada salah bertindak baik itu dari prajurit TNI maupun Polri ataupun itu dari satuan yang akan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini,†tambahnya.
Dandim menjelaskan, sesuai dengan plotting Kapolres, ada 40 titik yang akan dilaksanakan operasi penegakkan disiplin diantaranya Pasar, rumah makan, rumah ibadah, restoran umum dan tempat wisata. Adapun tempatnya, tergantung dari situasi yang dihadapi.
“Apabila itu rame, mungkin akan kita laksanakan penegakkan. Tapi kalau itu landai-landai saja seperti biasa, artinya pelaksanaan kegiatan ini tidak ingin ada gangguan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,†jelasnya.
Dandim menerangkan, bahwa keberadaan personil TNI-Polri, hanya untuk memastikan masyarakat sudah menjalani protokol kesehatan, menggunakan masker, cuci tangan dan physical distancing.
“Tujuannya cuma satu, yaitu mencegah terjadinya penyebaran virus corona gak ada tujuan lain. Karena tidak ada obatnya, makanya pencegahan lebih utama dan pendisiplinan masyarakat. Langkahnya pendisiplinan, tidak harus dengan langkah kekerasan kita bersosialisasi, persuasif sama edukasi saja. Kita memberikan pemahaman kepada masyarakat saja,†tuturnya.
Dijelaskan Dandim, pemetaan ini, agar ada keseragaman bergerak, keseragaman langkah, keseragaman ucapan dalam pelaksanaannya.
“Saya berharap masyarakat bisa melaksanakan dengan keikhlasan, sama-sama kita berprinsip bahwa masalah ini bukan masalah pemerintah saja, masalah instansi terkait saja, tapi seluruh masyarakat merupakan bagian dari masalah ini. Dibutuhkan kesadaran dan ketaatan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan ini,†tutup Dandim.(iik/mt)
Discussion about this post