Menu

Mode Gelap

Daerah

BKP Tarakan Uji 22 Sampel Darah Sapi Dari Sulawesi


					Petugas BKP Tarakan Ambil Sampel Darah Sapi. Foto: Istimewa/BKP Tarakan Perbesar

Petugas BKP Tarakan Ambil Sampel Darah Sapi. Foto: Istimewa/BKP Tarakan

TARAKAN – Tingginya frekuensi pemasukan sapi potong ke Tarakan menjelang Idul Adha berbanding lurus dengan tingginya frekuensi pengujian di laboratorium Karantina Pertanian Tarakan, Jum’at (17/7/2020).

Seperti hari ini, untuk memastikan bahwa sapi yang masuk ke Tarakan sehat dan bebas dari penyakit Brucellosis, petugas laboratorium Karantina Hewan melakukan pengujian terhadap 22 sampel serum darah sapi dengan metode Rose Bengal Test (RBT).

Kepala Balai Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby menjelaskan, sampel darah sapi diambil dari sapi yang masuk ke Tarakan dari Toli Toli Sulawesi Tengah dan Pare Pare Sulawesi Selatan.

width"250"

“Meskipun sapi tersebut sudah melewati proses pemeriksaan kesehatan di daerah asal dan dinyatakan sehat, tapi dikhawatirkan sapi terserang sakit selama di perjalanan, maka harus dilakukan pemeriksaan kesehatan kembali di Tarakan,” jelasnya.

width"400"
width"450"
width"400"

Pulau Sulawesi merupakan daerah endemis penyakit Brucellosis, sedangkan Pulau Kalimantan termasuk Pulau Tarakan merupakan daerah bebas Brucellosis.

“Sehingga Karantina Tarakan bertanggung jawab mencegah agar penyakit tersebut tidak masuk ke wilayah Tarakan yang dapat mengancam peternakan sapi di pulau Tarakan,” ucapnya.

width"300"

Kepala Karantina Pertanian Tarakan menegaskan bahwa pemasukan hewan qurban seperti sapi ke Pulau Tarakan harus melewati proses pemeriksaan fisik dan kesehatan baik di daerah asal maupun di daerah tujuan.

Dengan demikian dapat dipastikan hewan tersebut sehat dan setelah disembelih dagingnya aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat Kota Tarakan.

“Pengujian RBT terhadap seluruh sampel serum darah sapi menunjukkan hasil negatif, dengan demikian dapat diterbitkan sertifikat pembebasan dan sapi tersebut aman untuk diperdagangkan untuk disembelih,” tegasnya.

Diperlukan kesadaran yang tinggi dari semua pihak akan pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan terutama untuk konsumsi, karena menyangkut kesehatan manusia.

“Jangan pernah bosan untuk selalu melaporkan rencana lalu lintas komoditas pertaniannya, demi keamanan dan kenyamanan bersama” imbaunya. (wic/Iik)

Artikel ini telah dibaca 121 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Raih Penghargaan di Malaysia, Inovasi HOMC-95 Kilang Pertamina Unit Balikpapan Dapat Silver Medal dan Penghargaan Internasional ITEX 2025

8 Juni 2025 - 07:20

Cucu Ki Hajar Dewantara Kembangkan Pendidikan Bertaraf Internasional

7 Juni 2025 - 22:30

Sapi Presiden Disembelih hasilkan 400 KG untuk Warga Balikpapan Barat

7 Juni 2025 - 16:42

Tanggapi Aspirasi Mahasiswa Hukum, Dishub Balikpapan Revisi Aturan Kendaraan Berat Demi Keselamatan Jalan

7 Juni 2025 - 14:30

Telkomsel Bagikan Hewan Kurban ke Lebih dari 600 Titik Prioritas di Seluruh Penjuru Indonesia, Sambungkan Senyuman di Momen Iduladha 1446 H

6 Juni 2025 - 21:14

Semangat Berbagi Rajut Kebersamaan Sambut Idul Adha 1446 H, PT KPB Tebar 36 Hewan Kurban untuk Warga Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU

6 Juni 2025 - 20:59

Trending di Daerah