TANJUNG SELOR – Meski pandemi corona virus (Covid-19) melanda Indonesia, bahkan hampir di seluruh negara. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), tetap menjaga iklim investasi agar tetap kondusif di tengah pandemi Covid-19. Terbukti pada Selasa (21/7), jajaran Pemprov Kaltara menerima kunjungan Staf Ahli Kemenko Bidang Maritim dan Investasi, Baja Sirait beserta Manager of Green Energy Fortescue Metals Group (FMG), Mr. Cameron Smith.
Pertemuan yang juga dihadiri Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ferdy Manurun Tanduklangi berserta staf, membahas rencana investasi di bidang hydropower dan green energy. “Meski pandemi, investor masih melirik berinvestasi Kaltara. Ini salah satu upaya kita, dengan terus membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masuknya investor yang ingin berinvestasi di Kaltara,†kata Pelaksana tugas (Plt) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Faisal Syabaruddin saat dikonfirmasi, Rabu (22/7).
Faisal mengungkapkan, pada prinsipnya Kaltara sangat terbuka untuk kegiatan investasi. Apalagi Kaltara memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan green energy. Saat ini di Kaltara, memang sudah ada beberapa perusahaan yang telah mengurus izin di bidang hydropower dan green energy. Khusus FMG juga berpeluang, jika ingin melakukan survei lebih detail terhadap sungai-sungai besar yang ada di Kaltara. “Untuk perusahaan yang sebelumnya sudah masuk progressnya tetap berjalan. Dan akan terus dievaluasi terhadap setiap progress kegiatannya. Disamping itu, Pemprov Kaltara juga menekankan kepastian hukum terhadap investasi disektor ini, apalagi yang sudah berproses. Terutama di kementerian dan lembaga di Pusat,†ungkapnya.
“Selain itu, saya juga berharap pihak FMG agar segera bersurat secara resmi ke Gubernur untuk dapat membahas lebih detail dan juga bisa melalukan pengkajian awal terhadap potensi yang ada,†tambah Faisal.
Sementara itu, Manager of Gress Enery FMG, Mr. Cameron Smith mengatakan, pihaknya memiliki rencana investasi di bidang hydropower dan green energy di Indonesia. Saat ini, FMG telah melakukan survei di dua tempat yaitu di Kaltara dan Papua.
Dijelaskannya, pihak FMG berencana untuk berinvestasi membangun PLTA berkapasitas 60.000 Megawatt di Indonesia. Dan, investasi ini akan dilakukan mulai dari hulu hingga hilirnya. “Jadi tidak secara partial, namun secara keseluruhan. Mulai dari power, industri, train line, transportasi, pelabuhan (port) hingga marketnya,†ungkap Cameron.
FMG sangat serius untuk berinvestasi. Kaltara dinilai sangat potensial untuk dikembangkan secara keseluruhan mulai dari energi, transportasi, industri hingga pelabuhannya. “Pihak FMG berharap bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan green energy. Apalagi secara secara funding dan didukung oleh para tenaga ahli (expertise) FMG menyatakan telah siap,†tutupnya.(humas)