TARAKAN – Operasi pencarian dan penyelamatan tim patroli Polair Baharkan Mabes Polri yang mengalami laka laut di perairan Kaltara dihentikan, Sabtu (15/8/2020).
Direktur Polair Polda Kaltara, Kombes Pol Nyoman Budiarja menjelaskan, pelaksanaan tugas selalu berpatokan dengan undang – undang yakni tentang operasi pencarian dan pertolongan dimana operasi SAR dilaksanakan 7 hari.
“Operasi SAR sudah berlangsung 7 hari, maka kita tidak lagi dalam ikatan operasi kembali,†jelasnya kepada awak media.

Meski begitu, upaya SAR masih dilakukan oleh masing-masing, misal TNI Angkatan Laut saat melakukan patroli kemudian menitipan SAR.



Selain itu operasi SAR juga bisa dibuka kembali jika ada bukti baru atau ada permintaan dari pihak ketiga dengan biaya seluruhnya ditanggung pihak ketiga.
“Pencarian kemarin ditambah dengan armada yang lebih banyak space lebih rapat,†katanya.

Penyelamatan SAR variablenya cukup banyak, tidak bisa diprediksi variable alam yang tidak bisa diprediksi.
Sehingga upaya yang masih masuk akal dikerjakan, namun jika diluar jangkauan ilmu pengetahuan tidak bisa dijangkau.
“Itu yang menyebabkan tidak semua operasi SAR 100 persen berhasil dengan baik,†tuturnya.
Sampai hari ke tujuh operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan oleh tim gabungan, dua dari korban hilang sudah ditemukan, namun satu korban atas nama Bharatu Yoseph tidak ditemukan. (wic/iik)