TARAKAN – Innalillahi wa inna illaihi raajiun. Kabar duka kembali datang dari keluarga besar Sulawesi Selatan di Kota Tarakan.
Seorang tokoh LDII dan sekaligus Ketua Dewan Penasehat LDII Kalimatan Utara, Puang H.M. Sani Daenna Amir, wafat Minggu (7/9/20) pukul 02.00 Wita di RS Partamedika Tarakan.
Lawyer Muda Kaltara Muhammad Yusuf mengatakan, Puang H. M. Sani Daenna Amir, lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan 5 Januari 1953, dikenal juga sebagai kyai penggerak dan organisatoris.
“Ada beberapa kenangan penting dari saya pribadi tentang sosok Alm. Puang H M Sani Daenna Amir. Puang H. M. Sani Daenna Amir, adalah sosok yg konsisten dengan pengabdian keislaman dan kebangsaan,” katanya.
Yusuf menambahkan, beliau adalah sosok yang istiqamah untuk berjuang membesarkan keluarga besarnya, selalu peduli dengan persoalan umat untuk meraih kesuksesan dunia jangan lupakan Akheratmu (terutama ibadah wajibmu).
“Dari sosok beliaulah yg selalu mengajarkan kami untuk meraih kesuksesan itu digapai dgn bekerja keras, tdk mudah putus asa dan Selalu mau belajar, intinya Almarhum adalah sumber inperasi bagi kami,” tambanya.
Menurutnya, Puang H. M. Sani Daenna Amir, sosok kebanggaan generasi muda. Beliau selalu memberi nasihat, arahan sekaligus teladan begi generasi muda, Puang H M Sani Daenna Amir tidak kenal kata lelah.
“Mimpi-mimpi besarnya selalu menginspirasi. Karena saya juga sebagai Advokat pribadi keluarga besar beliau dan selalu dipanggil/persentuhan saya pribadi dengan beliau menjadi pelajaran berharga, bagaimana konsisten mengabdi, berjuang sekaligus membangkitkan gerakan muda, dari kalangam mana saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, Puang H. M. Sani Daenna Amir berjiwa besar dan bermimpi tinggi. Ia sosok yang menginspirasi anak muda. Beliau selalu mengatakan bahwa anak muda LDII harus menjadi istimewa, dan berpengaruh di tempat dia berada.
“Kita bisa melihat pengabdian dan kiprah Puang H. M. Sani Daenna Amir yang melintas batas, dari gerakan anak muda, tua, hingga saat beliau menghembuskan nafas terakhir tetap selalu pengabdian untuk keluarga, Masyarakat luas pada umumnua. Masyarakat Tarakan pada umumnya dan khususnya LDII kehilangan tokoh putra terbaik dan sosok pejuang, dan sumber inperasi,” tutupnya.(**/mt)
Discussion about this post