Menu

Mode Gelap

Daerah

Santri Harus Jadi Teladan Dalam Penanganan Covid-19


					HARI SANTRI : Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setya Budi memberikan arahan pada peringatan Hari Santri Nasional 2020 di Gedung Gadis, Senin (19/10).Foto: Humas Pemprov Kaltara Perbesar

HARI SANTRI : Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setya Budi memberikan arahan pada peringatan Hari Santri Nasional 2020 di Gedung Gadis, Senin (19/10).Foto: Humas Pemprov Kaltara

TANJUNG SELOR – Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Teguh Setyabudi meminta peringatan Hari Santri tidak hanya diperingati secara seremonial saja. Akan tetapi lebih dimaknai sebagai upaya perbaikan generasi muda yang berakhlak dan beriman. Hal ini disampaikannya pada saat membuka acara peringatan Hari Santri 2020 di Gedung Gadis, Senin (19/10).

Dalam sambutannya, Teguh mengungkapkan, agar para santri dapat membangun kesadaran harmoni beragama dan berbangsa. Ia berharap, para santri dapat membawa misi perdamaian hingga ke pelosok negara. Di masa pandemi ini, para santri harus menjadi garda terdepan, sebagai contoh dan teladan dalam penanganan Covid-19.

“Ini tertanam dalam benak santri untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan juga saat ini harus taat dan patuh pada protokol kesehatan,” kata Teguh.

width"250"

Hal ini, tertuang dalam Resolusi Jihad 1945, hingga melawan pemberontakan. Dikatakan Teguh, peran para santri dalam berjuang sangatlah diperhitungkan. Bahkan hingga saat ini, komitmen santir sebagai pecinta tanah air tak kunjung pudar.

width"400"
width"450"
width"400"

“Sebab, mereka masih berpegang pada kaidah Hubbul Wathan Minal Iman (Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman),” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, santri diajarkan untuk mengabdi. Peran ini merupakan ruh dan prinsip loyalitas santri yang dibingkai dalam paradigma etika agama dan realitas kebutuhan sosial.

width"300"

“Para santri diajarkan untuk merawat khasanah kearifan lokal,” tuturnya.

Sehingga relasi agama dan tradisi begitu kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pesantren menjadi ruang yang kondusif untuk menjaga lokalitas di tengah arus zaman yang semakin pragmatis dan materialistis.

Sementara kaum santri hidup dalam kesederhanaan, ditempa dalam situasi serba adanya, dan berpakaian seadanya, seperti baju koko dan sarung yang menjadi ciri khasnya.(humas)

Artikel ini telah dibaca 113 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Cek Ada Diskon Tiket Pesawat Selama Libur Sekolah dari Tarakan

9 Juni 2025 - 14:40

Tidak Lolos PPPK, Honorer R2 dan R3 Menunggu Kepastian

9 Juni 2025 - 11:03

World Bank Apresiasi Pembangunan Hijau IKN: Perpaduan Konstruksi dan Alam yang Harmonis

8 Juni 2025 - 19:51

KPBU di IKN Semakin Diminati, Mendukung Percepatan Pembangunan di IKN

8 Juni 2025 - 17:22

Raih Penghargaan di Malaysia, Inovasi HOMC-95 Kilang Pertamina Unit Balikpapan Dapat Silver Medal dan Penghargaan Internasional ITEX 2025

8 Juni 2025 - 07:20

Cucu Ki Hajar Dewantara Kembangkan Pendidikan Bertaraf Internasional

7 Juni 2025 - 22:30

Trending di Daerah