TARAKAN – Sempat ada penurunan jumlah kunjungan layanan di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan Jalan Aki Babu, sejak adaptasi kehidupan baru jumlah kunjungan berangsur naik.
Dirut RSUKT Tarakan, dr Joko Haryanto menjelaskan, meski rumah sakit saat ini menangani pasien Covid-19 layanan pasien non Covid-19 tetap dilaksanakan.
“Pelayanan tetap kita laksanakan, pelayanan pasien non covid kita sediakan juga mulai dari gawat darurat 24 jam, rawat jalan, termasuk juga pelayanan radiologi laboratorium, rawat inap, ataupun operasi,” jelasnya, Rabu (4/11/2020).
Rumah sakit kota menyiapkan jalur khusus dan area khusus agar tidak tercampur pasien Covid-19 dan pasien non Covid-19.
“Kalau kunjungan ya karena masyarakat sudah lama terbiasa dengan ini (Covid-19) sekarang, dengan kebiasaan baru tidak setakut dulu, kalau dulukan sama sekali takut ke RS sekarang sudah mulai banyak yang datang ke RS, berkunjung dan lain sebagainya atau sekedar untuk permintaan swab mandiri juga ada,” ungkapnya.
Dalam sehari ada peningkatan meski pada awal pandemi Covid-19 sempat terjadi penurunan, saat ini peningkatan sekitar 30-40 persen mulai Agustus, September, Oktober.
“Dulu memang sepi bulan April, Mei orang takut apalagi rumah sakit merawat pasien Covid-19 ya, dipikirnya seluruh area RS ada virus Covid nya. padahal kita sudah petakan areanya termasuk petugasnya,” tegasnya.
Penyemprotan rutin dilakukan, jadi namanya disinfeksi terus dilakukan apalagi di area-area yang memang setiap hari harus disemprot, ruang isolasi, kemudian ruang laboratorium, ruang perawatan dan ruang pemeriksaan pasien.
Penyemprotan dilakukan juga sesuai dengan areanya apakah hijau, merah, kuning, frekuensinya berbeda-beda merah bisa sehari 2 kali, kuning sehari sekali, hijau bisa 3 hari sekali.
“Areanya tidak bisa disamakan, misalnya area manajemen kan termasuk area hijau tidak mungkin disemprot pagi sore, beda dengan yang di ruang pemeriksaan pasien atau ruang isolasi,” pungkasnya.(wic/Iik)
Discussion about this post