Menu

Mode Gelap

Daerah

Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Hasan Basri Sarankan Pemprov Kaltara Terapkan PSBB


					Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri.  Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri. Foto : Fokusborneo.com

JAKARTA – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Propinsi Kalimantan Utara, terus mengalami peningkatan setiap harinya. Total terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltara, mencapai 2.295 orang dan terbanyak di Kota Tarakan mencapai 1.291 orang.

Kondisi ini, membuat Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri khawatir. Sebagai daerah pemilihannya, Hasan Basri menyarankan Pemerintah Provinsi Kaltara melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Saya berharap Kaltara ini tetap saja PSBB seperti yang lain-lain nya jadi PSBB dengan terbatas ya. Kalau saya lihat seperti di Tarakan cafe-cafe masih bebas-bebas saja, jauh lebih ketat penerapan prokes di Jakarta dibanding di daerah-daerah,” kata Hasan Basri, Senin (14/12/20).

width"250"

Senator muda Hasan Basri mencontohkan, di Jakarta disetiap sudut hotel disiapkan hand sanitizer. Bahkan untuk naik dan turun lift, juga tersedia hand sanitizer. Penerapan protokol kesehatan ini, dibutuhkan keseriusan dari Pemerintah Daerah untuk melaksanakannya.

width"400"
width"450"
width"400"

“Tarakan ini agak langgar, walaupun waktu masih diwarung Lemakan Samudra itu cukup menerapkan dengan cuci tangan, cek subuh tubuh, tapi saya lihat masih ada yang belum yaitu jarak. Jarak ini yang saya lihat belum bisa dikendalikan, orang makan gak jaga jarak dengan keluarga. Di keluarga kita tidak tahu terkena atau gak. Padahal yang paling utama di Covid-19 ini bukan hanya 3M, tapi bagaimana mengurangi interaksi antar satu dengan yang lain,” ujar HB.

Menurut Hasan Basri, di Provinsi Kaltara banyak pintu masuknya terutama dari laut jalur tokusnya sulit dideteksi di semua wilayah Kaltara. Makanya penerapan PSBB perlu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kaltara.

width"300"

“Kalau dari bandara kita sudah bagus prokesnya, mungkin dari pelabuhan tapikan banyak jalur-jalur tikus yang mungkin sulit dideteksi disemua wilayah Kaltara. Memutus penyebaran Covid-19 ini caranya ya itu PSBB, kalau PSBB secara otomatis TNI dan Polri ikut terlibat untuk membantu melaksanakan tapi kalau tidak PSBB ya hanya kalau diminta saja,” terang Alumni Magister Universitas Borneo Tarakan.

Hasan Basri menjelaskan kesulitan mencegah penyebaran Covid-19 yang ditemui dihampir semua daerah, kerumunan warga. Bukan hanya di Kaltara, tetapi juga di daerah lainnya.

“Kerumunan lah pusat kluster, cuci tangan itu kalau tidak benar bisa kena. Kalau ini tidak terkendali, saya berharap Pemprov Kaltara untuk melakukan PSBB tapi benar-benar PSBB yang diperketat bukan PSBB dilonggarkan. Jangan bangga dengan pertumbuhan ekonomi baik tapi kesehatan kita tidak terjamin dengan baik, karena kesehatan itu menurut pak Presiden sampaikan number one,” tutup Hasan Basri.(mt)

Artikel ini telah dibaca 521 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

World Bank Apresiasi Pembangunan Hijau IKN: Perpaduan Konstruksi dan Alam yang Harmonis

8 Juni 2025 - 19:51

KPBU di IKN Semakin Diminati, Mendukung Percepatan Pembangunan di IKN

8 Juni 2025 - 17:22

Raih Penghargaan di Malaysia, Inovasi HOMC-95 Kilang Pertamina Unit Balikpapan Dapat Silver Medal dan Penghargaan Internasional ITEX 2025

8 Juni 2025 - 07:20

Cucu Ki Hajar Dewantara Kembangkan Pendidikan Bertaraf Internasional

7 Juni 2025 - 22:30

Sapi Presiden Disembelih hasilkan 400 KG untuk Warga Balikpapan Barat

7 Juni 2025 - 16:42

Tanggapi Aspirasi Mahasiswa Hukum, Dishub Balikpapan Revisi Aturan Kendaraan Berat Demi Keselamatan Jalan

7 Juni 2025 - 14:30

Trending di Daerah