Menu

Mode Gelap

Daerah

6 Dokter Spesialis Ikut Terpapar, Total Ada 157 Karyawan RSUD Tarakan Positif Covid-19


					dr Muhammad Hasbi Hasyim Perbesar

dr Muhammad Hasbi Hasyim

TARAKAN – Sebanyak 6 orang dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, terpapar Covid-19. Hingga Selasa (5/1/21), karyawan RSUD Tarakan yang terkonfirmasi positif Covid-19 total ada 157 orang.

“Jadi terakhir ini dokter spesialis yang terkonfirmasi itu 6 orang kemarin laporan saya itu ada 2 orang sekarang ada 6. Dokter umum ada 5 orang, kemudian tenaga farmasi itu ada sekitar 58 yang terpapar, perawat bidan itu 50 an lebih. Staf ada sekitar 20 an, termasuk satpam, termasuk loundry ada yang terpapar,” kata Direktur Utama RSUD Tarakan Muhammad Hasbi Hasyim, Selasa (5/1/21).

width"300"

Hari ini karyawan yang terkonfirmasi positif jumlahnya mencapai 157 orang. Hampir semua petugas apoteker tertular Covid-19.

“Untuk apoteker tinggal 6 dan itu kan ada shif mereka tidak cukup. Di IGD saja yang melayani kalau kami buka paling tidak ada 2 orang setiap shif jaga dan itu harus ada istrahat, karena kalau mereka tidak istarhat overtime selalu daya tahan tubuhnya akan menurun dan itu berpotensi ketularan lebih mudah,” ujarnya.

Kemungkinan bertambahnya karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19, cukup besar. Sebab karyawan di RSUD Tarakan melakukan kontak erat.

“Karena kita semua yang kontak erat kita lakukan tracing, saya belum dapat laporan mengenai hasil tracking dari teman-teman di internal tapi tetap kita melakukan tracking,” jelasnya.

Alasan pelayanan kesehatan di RSUD ditutup sementara, untuk menghindari semakin banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Kami tidak mau rumah sakit ini menjadi sumber penularan, apalagi kalau kita melihat dalam 1 hari saja kemarin 113 dan sekarang bertambah 44 hasil tracking. Sampai sekarang dari penelitian belum ada bukti, bahwa yang pernah terpapar Covid-19 itu akan mendapat kekebalan seumur hidup,” bebernya.

Saat ini RSUD Tarakan hanya melayani pasien yang membutuhkan perawatan darurat seperti serangan jantung atau stroke. Untuk sakit biasa, disarankan mencari layanan fasilitas kesehatan lainnya yang ada di Kota Tarakan. “Kalau cuma demam misalnya di rumah satu hari tidak usah lah dulu, cari lah layanan faskes yang lain,” ucapnya.

Mencegah penyebaran Covid-19, petugas medis sudah menggunakan alat pelindung diri (APD). “Jadi untuk menyentuh langsung itu tidak, sekarang kebijakan kita itu dokumen medik tidak dibawa ke pasien lagi. Kalau dulu kan dibawa ditaruh di tempat duduk masing-masing pasien. Dokter datang periksa baru ditulis, sekarang tidak dikumpulkan di ruang Nurse Station nanti dokternya kesitu menulis setelah dilakukan pemeriksaan,” pungkasnya.(iik)

Artikel ini telah dibaca 1,708 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Tinjau Lapangan, Komisi XIII DPR RI Apresiasi Kemajuan Pembangunan Infrastruktur IKN

27 Juli 2025 - 18:06

Abujapi Kaltara Gelar Rapat Kerja Perdana, Fokus Pembenahan dan Kontribusi Daerah

27 Juli 2025 - 17:55

Pengesahan BPD Kaltara Dinilai Cacat Hukum, Forum BUJP Lokal Kaltara Somasi ABUJAPI Pusat

27 Juli 2025 - 11:09

Pakuwaja Kaltara Tunjuk Suhardjo Trianto sebagai Plt Ketua Umum

27 Juli 2025 - 08:07

CIMB Niaga Kembali Raih Penghargaan Top 50 Perusahaan Terbuka ASEAN Terbaik

26 Juli 2025 - 22:12

Silaturahmi Budaya JMSI di Mandailing Natal, Teguh Santosa Apresiasi Kearifan Lokal

26 Juli 2025 - 20:54

Trending di Daerah