Menu

Mode Gelap

Daerah

Proses Pembelajaran Semester Genap, Tana Tidung Gunakan Kurikulum Darurat


					Proses Pembelajaran Semester Genap, Tana Tidung Gunakan Kurikulum Darurat Perbesar

TANA TIDUNG – Kepala Dinas Pendidikan Tana Tidung Jafar Sidik, SE menegaskan kepada seluruh kepala satuan pendidikan di Kabupaten Tana Tidung untuk menggunakan kurikulum darurat dalam proses belajar di semester genap tahun pelajaran 2020/2021 yang baru saja di mulai. Kurikulum tersebut, digunakan bagi satuan pendidikan yang sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka maupun yang masih belajar dari rumah.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 420/004/Disdik.1-1/I/2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Semester Genap 2020/2021. Dalam surat tertanggal 8 Januari 2021 juga disampaikan, bahwa pembelajaran difokuskan pada kompetensi literasi, numerasi, dan karakter untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaborasi peserta didik. 

Tak cukup menginstruksikan penggunaan kurikulum kondisi khusus tersebut, Dinas Pendidikan juga menginstruksikan satuan pendidikan untuk mengembangkan bahan ajar untuk digunakan peserta didik dalam mencapai kompetensi literasi, numerasi, dan karakter.

“Seluruh guru pun telah diberikan bimbingan teknis pengembangan bahan ajar di maksud selama semester ganjil lalu. Namun yang masih membutuhkan bimbingan, dapat berkoordinasi dengan Tim Dinas Pendidikan,” kata Jafar Sidik, SE, Sabtu (9/1/21).

Jafar Sidik juga mengungkapkan bahwa kurikulum darurat dipilih, agar siswa tidak terbebani belajar selama masa pandemi ini. Guru tidak lagi memilih kompetensi dasar pada kurikulum. Selain itu, isinya selaras dengan program literasi dan numerasi Tana Tidung.  

“Interaksi guru dan siswa yang berkurang sudah semestinya diiringi dengan pengurangan kompetensi yang akan dicapai siswa. Dengan kurikulum darurat, siswa hanya mempelajari kompetensi dasar yang esensial dan prasyarat sehingga punya banyak waktu untuk mendalami literasi, numerasi dan penumbuhan karakter” ujar Jafar..

Penggunaan  kurikulum darurat, lanjutnya, sudah diterapkan di Tana Tidung sejak dirilis Kemendikbud pada Agustus lalu. “Bahkan penerapannya melampuai capaian nasional. Dari hasil survei Kemdikbud sendiri, di tingkat nasional baru 52 persen. Beberapa waktu lalu pun kita mendapatkan apresiasi dari Kemendikbud secara tertulis dan meminta untuk memublikasi inovasi yang kita lakukan dalam mengimplementasikan kurikulum darurat,” ungkap Jafar.

Sementara itu, dalam instruksi Kemendikbud sudah jelas, belajar di masa pandemi tidak harus menuntaskan kurikulum. Kemendikbud memberikan pilihan kepada daerah dan satuan pendidikan, untuk menerapkan Kurikulum 2013, kurikulum darurat (kurikulum kondisi khusus), atau menyederhanakan kurikulum secara mandiri.(**/mt)

Artikel ini telah dibaca 217 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

BAZNAS Tarakan Siapkan 150 Data Calon Siswa Sekolah Rakyat

5 Juli 2025 - 16:23

Gubenur Bahas Potensi Pengembangan Olahraga Bersama Menpora

5 Juli 2025 - 15:52

Pekan Olahraga dan Seni Nusantara Pegawai OIKN: Ajang Menempa Karakter di kota Nusantara

5 Juli 2025 - 14:58

Gubernur Harapkan Pengalihan PI 10 Persen Dapat Memperkuat Kemandirian Ekonomi Daerah

5 Juli 2025 - 12:46

Pemerintah Kota Balikpapan Pilih 39 Calon Paskibraka Terbaik

5 Juli 2025 - 08:07

CPNS OIKN Resmi Bergabung: Tonggak Baru Penguatan SDM untuk Ibu Kota Masa Depan

5 Juli 2025 - 08:01

Trending di Daerah