Menu

Mode Gelap

Daerah · 9 Jan 2021 23:07 WITA ·

Proses Pembelajaran Semester Genap, Tana Tidung Gunakan Kurikulum Darurat


					Proses Pembelajaran Semester Genap, Tana Tidung Gunakan Kurikulum Darurat Perbesar

TANA TIDUNG – Kepala Dinas Pendidikan Tana Tidung Jafar Sidik, SE menegaskan kepada seluruh kepala satuan pendidikan di Kabupaten Tana Tidung untuk menggunakan kurikulum darurat dalam proses belajar di semester genap tahun pelajaran 2020/2021 yang baru saja di mulai. Kurikulum tersebut, digunakan bagi satuan pendidikan yang sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka maupun yang masih belajar dari rumah.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 420/004/Disdik.1-1/I/2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Semester Genap 2020/2021. Dalam surat tertanggal 8 Januari 2021 juga disampaikan, bahwa pembelajaran difokuskan pada kompetensi literasi, numerasi, dan karakter untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaborasi peserta didik. 

Tak cukup menginstruksikan penggunaan kurikulum kondisi khusus tersebut, Dinas Pendidikan juga menginstruksikan satuan pendidikan untuk mengembangkan bahan ajar untuk digunakan peserta didik dalam mencapai kompetensi literasi, numerasi, dan karakter.

width"450"

“Seluruh guru pun telah diberikan bimbingan teknis pengembangan bahan ajar di maksud selama semester ganjil lalu. Namun yang masih membutuhkan bimbingan, dapat berkoordinasi dengan Tim Dinas Pendidikan,” kata Jafar Sidik, SE, Sabtu (9/1/21).

Jafar Sidik juga mengungkapkan bahwa kurikulum darurat dipilih, agar siswa tidak terbebani belajar selama masa pandemi ini. Guru tidak lagi memilih kompetensi dasar pada kurikulum. Selain itu, isinya selaras dengan program literasi dan numerasi Tana Tidung.  

“Interaksi guru dan siswa yang berkurang sudah semestinya diiringi dengan pengurangan kompetensi yang akan dicapai siswa. Dengan kurikulum darurat, siswa hanya mempelajari kompetensi dasar yang esensial dan prasyarat sehingga punya banyak waktu untuk mendalami literasi, numerasi dan penumbuhan karakter” ujar Jafar..

Penggunaan  kurikulum darurat, lanjutnya, sudah diterapkan di Tana Tidung sejak dirilis Kemendikbud pada Agustus lalu. “Bahkan penerapannya melampuai capaian nasional. Dari hasil survei Kemdikbud sendiri, di tingkat nasional baru 52 persen. Beberapa waktu lalu pun kita mendapatkan apresiasi dari Kemendikbud secara tertulis dan meminta untuk memublikasi inovasi yang kita lakukan dalam mengimplementasikan kurikulum darurat,” ungkap Jafar.

Sementara itu, dalam instruksi Kemendikbud sudah jelas, belajar di masa pandemi tidak harus menuntaskan kurikulum. Kemendikbud memberikan pilihan kepada daerah dan satuan pendidikan, untuk menerapkan Kurikulum 2013, kurikulum darurat (kurikulum kondisi khusus), atau menyederhanakan kurikulum secara mandiri.(**/mt)

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 187 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Lapas Tarakan Bekerjasama RSUD dr Jusuf SK Edukasi Bahaya Narkoba ke Warga Binaan

27 Juli 2024 - 10:02 WITA

blank

Kolaborasi Kementerian Kesehatan, KPK, BPKP dan BPJS Kesehatan dalam Pencegahan dan Penanganan Fraud

27 Juli 2024 - 07:53 WITA

blank

Titip Sendal, Cerminan Korupsi Dalam Kehidupan Setiap Hari

27 Juli 2024 - 07:28 WITA

blank

KUPP Sungai Nyamuk Raih Penghargaan Kehumasan

26 Juli 2024 - 11:03 WITA

blank

Persiapan Upacara  HUT 17 Agustus  dI IKN, SAMS Sepinggan Merubah  Flow Pickup Zone

26 Juli 2024 - 07:41 WITA

blank

Ketua Umum PSI Dukung Ibrahim Ali – Sabri

25 Juli 2024 - 20:14 WITA

blank
Trending di Daerah