Menu

Mode Gelap

Daerah · 11 Feb 2021

Permohonan Bupati dan Gubernur Direspon Malaysia, 120 Ton Barang Masuk Krayan dari Ba’kelalan


					Foto: Istimewa Perbesar

Foto: Istimewa

NUNUKAN – Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus, SIP.,M.Si dengan didampingi oleh Camat Krayan Hiberly, SE,M.Si menghadiri dan menandatangani MoU Program Pengiriman barang makanan dan binaan ke Long Midang dari Ba’ kelalan, Rabu (10/02).

Kegiatan yang diselenggarakan di Lapangan dekat Pos Imigrasi wilayah Ba’kelalan, Malaysia juga dihadiri oleh Timbalan Menteri Pembangunan Luar Bandar Progam II Malaysia Datok Henry Sum Agong yang juga didampingi oleh Residen Daerah Lawas bersama pegawai daerah Lawas.

Dalam MoU tersebut disepakati akan dilakukannya pengiriman barang dari wilayah Ba’kelalan, Malaysia ke Long Midang, Indonesia. Adapun barang yang dikirim dari Ba’ kelalan oleh pemerintah Serawak sebanyak 120 Ton dalam bentuk Sembako, Material Bangunan dan BBM Industri.

width"400"
width"400"
width"400"

Menurut Serfianus, kerjasama Government To Government dengan pola antara Koperasi kedua negara ini adalah wujud dari upaya pemerintah sejak Malaysia menutup akses perbatasan karena Covid – 19 pada 18 Maret 2020. Akibat penutupan akses tersebut maka terjadilah kelangkaan bahan pokok di wilayah Krayan karena selama ini kebutuhan bahan pokok sebagian besar dipenuhi dari Ba’kelalan, Malaysia.

width"300"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"

Bukan perkara yang mudah untuk mewujudkannya, pengiriman barang ini adalah jawaban dari upaya yang dilakukan pemerintah sejak pertengahan tahun 2020, pada tanggal 18 Juni 2020 Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid melakukan koordinasi dan bersurat melalui Surat Nomor P/452/BPPD-II/185.5 pada tanggal 18 Juni 2020 kepada Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.

width"300"
width"300"
width"300"
width"300"

Dari surat tersebut, kemudian Gubernur Kalimantan Utara selaku perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah melayangkan surat Nomor 510/1161/DPPK-UKM/GUB kepada Ketua Menteri Sarawak yang pada intinya meminta agar jalur masuk perbatasan Krayan Kabupaten Nunukan dengan Sarawak dibuka.

width"400"
width"400"

Di sela kegiatan ini, Sekretaris Daerah Serfianus menyampaikan bahwa kerjasama G To G ini adalah upaya pemerintah sejak awal penutupan akses perbatasan dengan harapan dapat mengurangi kelangkaan bahan pokok di wilayah Krayan. Selain itu, upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah juga telah dilaksanakan adalah Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang Nunukan – Krayan.

width"200"
width"300"

” Selain itu penanganan Covid 19 yang telah dilakukan oleh Kabupaten Nunukan pada tahun 2020 juga dinilai baik oleh Pemerintah pusat, sehingga kita diapresiasi dan diberikan DID (Dana Insentif Daerah) yang salah satunya diwujudkan dengan penambahan penerbangan ekstra angkutan barang dari Nunukan ke Long Bawan”, ujar Serfianus.

width"400"
width"400"

Menurut penjelasan Camat Krayan Heberly, semasa penutupan akses perbatasan harga barangpun melonjak tinggi dikarenakan kelangkaan barang. Masyarakat Krayan yang tinggal di wilayah yang bisa diakses dari kota kota terdekat seperti Nunukan, Tarakan, Malinau, dan Tanjung Selor hanya dengan transportasi udara ini harus menanggung beban hidup yang semakin berat pasca penutupan akses darat ke Malaysia.

width"400"
width"400"

Program subsidi ongkos angkut dari pemerintah daerah maupun program lain dari Pemprov dan pemerintah pusat seperti Jembara (Program Jembatan Udara) ternyata belum bisa mencukupi kebutuhan sehari sehari sehingga kelangkaan barangpun terjadi yang mengakibatkan harga barang kebutuhan pokok melonjak tinggi.

width"400"
width"400"

Sebagai contoh gula yang biasa dibeli dengan harga Rp.13.000 / kg dijual dengan harga Rp.35.000, semen yang biasa dibeli dengan harga Rp. 130.000 per sak, berubah harganya hingga Rp.1,3 juta, air mineral ukuran tanggung harganya mencapai Rp 300.000/ kardus, dan BBM yang tadinya Rp. 13.000 per liter berubah harga menjadi Rp. 35.000.

Setelah dilakukan MoU, iring iringan mobilpun tampak mulai melakukan penjemputan barang untuk dibawa ke Long Midang. Setiba di Pos Pemeriksaan Satgas Pamtas di Long Midang, petugas satgas Pamtas RI – Malaysia dari Batalyon Arhanud 16 /SBC melakukan pemeriksaan pada barang yang masuk untuk mengantisipasi adanya barang ilegal. Setelah itu, sebelum dibawa ke Pa’ Api sebagai titik kumpul barang sebelum diserah terimakan, barang terlebih dahulu dilakukan desinfeksi sebagai langkah tetap protokol kesehatan.

Direncanakan pemindahan barang dari Ba’kelalan ke Krayan selama 2 hari sehingga pada Jumat (12/02) barang sudah bisa diserah terimakan dari Pemda Nunukan kepada Koperasi Mitra Utama Kaltara untuk kemudian didistribusi kepada para pedagang dan masyarakat di Krayan. (Humas)

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Terang Menyapa Perbatasan, PLN Nyalakan Listrik 10 Desa di Nunukan Kalimantan Utara

26 Agustus 2025 - 21:23

Putri Kalimantan Timur Raih Mahkota Putri Pariwisata Indonesia 2025 di IKN

26 Agustus 2025 - 21:12

Pemkot Balikpapan Ajak Mahasiswa Berperan Aktif dalam Pembangunan dan Literasi Digital

26 Agustus 2025 - 21:02

Pemkot Tarakan Perkuat Kerja Sama dengan KemenPANRB soal SPBE dan Kepegawaian

26 Agustus 2025 - 20:05

Dukung Penyuluh Agama, Wali Kota Tarakan Dinobatkan Penerima PENAIS Award 2025

26 Agustus 2025 - 19:48

Redam Banjir, Balikpapan Percepat Pembangunan Bendali Ampal Hulu

26 Agustus 2025 - 19:20

Trending di Daerah