TARAKAN – Operasi Pencarian dan pertolongan resmi ditutup, satu dari dua korban jatuh ke laut dan tenggelam di daerah tugu perairan Marungau Kabupaten Tana Tidung tidak ditemukan, Minggu (21/2/2021).
Satu korban yang tidak ditemukan yakni Fahiz (5) laki-laki warga Pantai Amal Tarakan. Kemudian korban atas nama Rahul (20) laki-laki sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (18/2) lalu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan (Kansar), Amiruddin menjelaskan, operasi SAR ditutup sesuai dengan standar operasional prosedur (sop), dimana operasi SAR dilaksanakan selama 7 hari.
“Sesuai dengan SOP SAR, kita laksanakan 7 hari,” terangnya kepada media.
Lebih lanjut ia mengatakan, tim SAR gabungan sudah melaksanakan operasi di lapangan hingga pukul 17.00 Wita dan hasilnya nihil.
“Kita melaksanakan pencarian sejauh 2-3 Noutical Mile, kita juga menyusuri daerah tepian, rawa, pantai, jadi tidak hanya diperairan,” ungkapnya.
Operasi SAR dibagi tiga tim, yakni tim Kansar Tarakan, tim Polairud Polda Kaltara dan UPP Kelas III Pulau Bunyu.
Terkait dengan kendala di lapangan selama operasi, Amiruddin mengatakan untuk kendala seperti diketahui cuaca di Kaltara sering berubah dan kondisi gelombang air laut agak tinggi.
“Obyek (korban) karena masih balita juga sedikit menyulitkan pencarian,” katanya.
Operasi resmi ditutup, tim gabungan kembali ke satuan masing-masing. Dan penutupan operasi sudah diberitahukan kepada keluarga korban.
“Keluarga korban sudah kita informasikan operasi ditutup, dan keluarga berharap kepada masyarakat dan nelayan jika menemukan dapat memberikan informasi,” harapnya.
Jika ada informasi baru, Kansar Tarakan dapat membuka kembali operasi untuk melakukan evakuasi korban.
Diketahui perairan Marungau lokasinya lebih dekat dengan Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan. Dimana dua korban adik kakak jatuh ke laut dan tenggelam saat mengikuti orang tuanya mencari ikan pada Senin 15 Februari 2021. (wic/Iik)