TANA TIDUNG- Trend ikan cupang mewabah di Tana Tidung. Di tengah pandemi Covid-19 dimana semua usaha mengalami penurunan, namun tidak dengan bisnis ikan cupang yang sangat menjanjikan saat sekarang.
Ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak peminat serta cukup mudah dipelihara. Budidaya ikan cupang tidak membutuhkan lahan luas dan bisa dimulai dengan modal yang kecil sebagai bentuk peluang bisnis dan usaha.

Pelaku bisnis ikan cupang hias pun mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Bahkan, beberapa bulan terakhir permintaan ikan cupang selalu meningkat, baik itu untuk dipelihara di rumah atau pun dijual kembali.
Seperti yang diungkapkan, Riko (34) salah satu pembudidaya ikan cupang di Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung (KTT).
“Saya baru juga melihara ikan cupang, adalah lima bulan terakhir dan saat ini cupang milik saya sudah banyak,” kata Riko yang saat ini membudidayakan ikan cupang di rumahnya, Jumat (12/3/2021).
Diakuinya, ia pun dapat menjual ikan cupang peliharaanya, dan jenisnya juga beragam, mulai dari Nemo, Giant dan Avatar. Namun, yang paling banyak di minati warga jenis Nemo.
“Nah kalau di KTT ini harga cupang masih standar mulai dari harga Rp15 Ribu sampai Rp 150 ribu per ekornya, itu tergantung jenis cupangnya,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan harga yang cukup terjangkau itu, setiap hari semakin banyak pembeli yang datang. Tak hanya dari kalangan anak-anak tapi juga para remaja hingga orang dewasa.
“Ikan yang saya jual juga tidak terlalu banyak, dalam sehari hanya 20 sampai 25 ekor ikan cupang, pendapatan sehari kurang lebih lima ratus ribu per harinya. Ya kita syukuri aja yang penting halal,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, baik dari sisi pembudidayaan, penjualan, hingga perawatan ikan cupang sangat mudah. Boleh jadi hal itulah yang menjadikan ikan cupang banyak digemari saat ini.
“Kalau untuk melihara ikan cupang sangat mudah, tidak perlu di lahan luas. Di dalam toples yang seadanya pun bisa, apalagi ikan cupang ini tahan meski minim oksigen jadi sangat mudah merawatnya,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia menambahkan, yang penting untuk memulai bisnis ini ada kemauan, jika belum tahu bagaimana caranya banyak literatur di internet atau bisa sharing langsung dengan pembudidaya yang sudah ada. (her/Iik)