Menu

Mode Gelap

Daerah

Sembahyang Nyepi, Umat Hindu Tarakan Doakan Covid-19 Cepat Berakhir


					Puluhan Umat Hindu di Kota Tarakan Melaksanakan Sembahyang Nyepi di Pura Agung Guru Jagat Nata. Foto: fokusborneo.com Perbesar

Puluhan Umat Hindu di Kota Tarakan Melaksanakan Sembahyang Nyepi di Pura Agung Guru Jagat Nata. Foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Umat Hindu se-Kota Tarakan melaksanakan ibadah hari raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1943 dengan sederhana. Perayaan dilaksanakan di Pura Agung Giri Jagat Nata, Pasir Putih Kelurahan Karang Anyar Kota Tarakan, Sabtu (13/3/2021) malam.

Rangkaian peribadatan perayaan hari raya Nyepi di Kota Tarakan dilaksanakan dengan protokol kesehatan, memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak serta dijaga oleh personil kepolisian Polres Tarakan.

Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, perayaan ibadah Nyepi dilaksanakan dengan penuh khitmad diikuti sekitar 50 – 60 umat Hindu di Tarakan.

width"250"

“Sehingga walaupun Nyepi bukan berarti kita tidak taat pada protokol Kesehatan, mudahan tidak mengurangi khitmad acara ini dan apapun tujuan pemerintah kita juga mendukung,” ujar ketua Panitia, I Nengah Pariana.

width"400"
width"450"
width"400"

I Nengah Pariana mengatakan, tema perayaan Nyepi tahun ini adalah Perayaan Hari Raya Nyepi Kita Tingkatkan Iman Dalam Kondisi Pandemi Covid-19.

Sementara itu mewakili ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Tarakan, I Mayan Suaba mengatakan, persiapan ibadah atau Petamburan hari raya Nyepi sudah dilakukan sejak seminggu seperti membuat janur dan menghias Pura.

width"300"

Rangkaian peribadatan atau perayaan tahu baru Saka dimulai dari Melasti yaitu pembersihan atau mensucikan peralatan ibadah menggunakan air suci yang diambil dari air segara.

“Kita sudah lakukan kemarin, hanya beberapa umat secara simbolis mengambil air laut di tengah-tengah. Peralatan sembahyang kita bersihkan,” ujarnya I Wayan Suaba.

Kemudian, rangkaian perayaan Nyepi selanjutnya yakni melaksanakan upacara mecaru dan tawur agung.

“Upacara ini yaitu mensucikan buana agung dan buana alit. Buana agung yaitu mensucikan kembali alam yang tadinya diganggu oleh mahkluk yang ad di alam selain manusia dan kita kembalikan ke alamnya,” tuturnya.

Selanjutnya, buana alit yaitu membersihkan diri sendiri yaitu dengan melaksanakan catur brata penyepian yang dilaksanakan pada hari H Nyepi.

Terakhir perayaan di Pura, yaitu sembahyang dan berdoa, “Kita juga mendoakan Covid-19 cepat berakhir di Indonesia khususnya di Tarakan. Sehingga kita merasa aman dari pada Covid-19 yang melanda saat ini,” pungkasnya. (wic/Iik)

Artikel ini telah dibaca 417 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Cek Ada Diskon Tiket Pesawat Selama Libur Sekolah dari Tarakan

9 Juni 2025 - 14:40

Tidak Lolos PPPK, Honorer R2 dan R3 Menunggu Kepastian

9 Juni 2025 - 11:03

World Bank Apresiasi Pembangunan Hijau IKN: Perpaduan Konstruksi dan Alam yang Harmonis

8 Juni 2025 - 19:51

KPBU di IKN Semakin Diminati, Mendukung Percepatan Pembangunan di IKN

8 Juni 2025 - 17:22

Raih Penghargaan di Malaysia, Inovasi HOMC-95 Kilang Pertamina Unit Balikpapan Dapat Silver Medal dan Penghargaan Internasional ITEX 2025

8 Juni 2025 - 07:20

Cucu Ki Hajar Dewantara Kembangkan Pendidikan Bertaraf Internasional

7 Juni 2025 - 22:30

Trending di Daerah