TANJUNGSELOR, – Sebagai daerah yang dalam Kategori 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) Dua Kecamatan di Tanjung Selor secara bersamaan resmi terlalirkan listrik 24 jam.
Upaya terwujudnya listrik 24 jam di dua Kecamatan, Kabupaten Bulungan (Tanjung Selor), Kalimantan Utara mulai terealisasikan. Dua kecamatan termaksud diantaranya Kecamatan Peso dan Kecamatan Sekatak di Kabupaten Bulungan (Tanjung Selor).
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, sebelumnya ternyata mulai tahun 2016 suplai listrik PLN untuk Kecamatan Sekatak tepatnya di Desa Sekatak Buji sudah beroperasi tetapi tidak 24 jam hanya selama 12 jam, terhitung sejak pukul 18.00 WITA hingga 06.00 WITA. Namun berbeda dengan Kecamatan Peso yang belum memiliki pusat listrik sama sekali.
Seperti terlihat dini , Rabu, 17 Maret 2021, Pengoperasian listrik selama 24 jam untuk kecamatan Sekatak dan Peso berhasil diresmikan oleh Anggota DPR RI Deddy Yevri Sitorus, bersama General Manager PLN UIW Kaltimtara, Saleh Siswanto.
Dengan kehadiran Anggota DPR RI Deddy Sitorus bersama GM PLN UIW Kaltimtara Saleh, seolah memberikan kebahagiaan yang lama dinanti masyarakat Desa Sekatak Buji, Kecamatan Sekatak dan Kecamatan Peso khususnya.
Sebelum peresmian yang dilakukan secara simbolus dengan membunyikan sirene, Deddy terlebih dulu memberikan sambutannya, dirinya ucapankan rasa syukur serta memberikan apresiasi atas langkah PLN mewujudkan nyala listrik 24 jam bagi warga Kecamatan Sekatak Dan Kecamatan Peso.
“Semoga dengan hadirnya listrik yang beroperasi selama 24 jam akan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan semoga kesejahteraan masyarakat juga terus meningkat, terutama seperti dipedesaan seperti ini. Juga saya ucapkan terimakasih atas komitmen PLN menghadirkan listrik di daerah kategori 3T, kedepannya PLN perlu juga menularkan langkah komitmen ini di daerah-daerah yang belum menyala 24 jam,” Terang Bang Deddy sapaan akrabnya.
Saat diwawancarai salah satu warga Desa Sekatak Buji, Frangki mengungkap rasa haru serta suka citanya “Selama bertahun-tahun kami menikmati listrik yang menyala hanya 12 jam dan akan mati jika pagi telah tiba,” ungkap Frangki tersenyum bahagia.
Secara terpisah, General Manager PLN UIW Kaltimtara, Saleh Siswanto yang turut diwawancarai menuturkan, dengan bertambahnya jam operasi listrik 24 jam akan membangkitkan geliat ekonomi desa.
“Melalui listrik yang sudah tersedia 24 jam penuh, kami berharap fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, kepolisian, kantor camat kini dapat melayani warga lebih baik tanpa kendala listrik. Saya harapkan ini membuat geliat ekonomi menjadi lebih hidup. Anak-anak yang belajar dari rumah juga semakin nyaman,” harap Saleh.
Selain itu, Saleh berpesan kepada masyarakat sekitar untuk bersama menjaga dan merawat infrastuktur kelistrikan yang ada. Ia meyakinkan seluruh pihak bahwa PLN akan senantiasa mengawal pembangunan infrastruktur kelistrikan, terlebih pada daerah 3T.
“PLN memiliki visi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat pembangunan infrastruktrur kelistrikan. Kami terus berupaya maksimal untuk menerangi daerah-daerah yang belum berlistrik, terutama daerah 3T,” lanjut Saleh menambahkan. (Ar).
