MALINAU – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara kembali melakukan kunjungan kerja sekaligus memantau pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS) tingkat SMA tahun ajaran 2020/2021 di wilayah Kabupaten Malinau, Rabu (7/4/2021).
Salah satu yang menjadi tujuan kunjungan kerja dan pemantauan UAS Komisi IV DPRD Kaltara yaitu SMA Negeri 1 Malinau dan SMA Negeri 3 Malinau.
Kedatangan Anggota Komisi IV DPRD Kaltara Ruslan dan Hermanus langsung disambut kepala sekolah SMA Negeri 3 Malinau Serditus dan Plt Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Malinau Lipang Parir.
Hadir juga dalam kunjungan ini, Kasubag TU Kantor Cabang Disdik Kaltara wilayah Malinau dan KTT Imam Samuji serta Margareta Damus selaku pengawas SMA, SMK dan SLB Disdik Kaltara wilayah Kabupaten Malinau dan KTT.
“Jadi ini dalam rangka kunjungan kerja komisi IV DPRD Kaltara sekaligus kita ingin tahu proses pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS) tingkat SMA tahun pelajaran 2020/2021,” terang Ruslan, Anggota Komisi IV DPRD Kaltara.
Ruslan mengatakan, dalam diskusi bersama kepala sekolah dan perwakilan dari Disdik Kaltara, telah disampaikan bahwa SMA dan SMK di Kabupaten Malinau sedang melakukan ujian akhir sekolah (UAS) mulai dari tanggal 1 April sampai dengan 9 April 2021.
“Ujian dilakukan secara online. Peserta didik melakukan ujian secara online di rumah masing-masing sesuai dengan jadwal yang ditentukan,” ujarnya.
Oleh karena itu, dalam proses ujian tersebut dikendalikan oleh operator sistem yang bekerja dari laboratorium komputer di sekolah dan bekerja sama dengan panitia serta pengawas ujian.
“Pada dasarnya, sampai hari ini ujian akhir sekolah (UAS) di SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 1 berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Untuk jumlah peserta ujian di SMA Negeri 3 Malinau sebanyak 156 siswa tediri dari 69 siswa jurusan MIPA dan 87 siswa jurusan IPS.
Kemudian untuk peserta UAS di SMA Negeri 1 Malinau sebanyak 257 Peserta terdiri dari 119 jurusan MIPA, 113 jurusan IPS, dan 25 jurusan Bahasa.
Lebih lanjut, Ruslan mengungkapkan dalam kesempatan ini pihaknya juga menyerap aspirasi serta persoalan pendidikan di wilayah Malinau.
“Jadi ada beberapa yang disampaikan kepala sekolah, seperti kekurangan tenaga guru, kemudian sarana prasarana sekolah, dan fasilitas lainya,” tutup, Ruslan yang juga sebagai anggota fraksi Demokrat DPRD Kaltara. (her/Iik)