TARAKAN – Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Kota Tarakan bersama Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM melakukan uji sampel produk makanan atau takjil Ramadhan di Pasar Tenguyun Boom Panjang, Tarakan pada Kamis (15/4/2021).
Kepala BPOM di Kota Tarakan, Mustofa Anwari menjelaskan, pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan tugas BPOM pada saat menjelang Idul Fitri 1442 H dan saat Ramadhan setiap tahunya yaitu pengawasan pangan.
“Ada 2 hal yang pertama melaksanakan pengawasan disarana sarana distribusi pangan itu untuk melihat dan juga untuk melakukan intensifikasi terkait dengan izin edar, rusak, dan kadaluwarsa. Rusak itu bisa penyok, atau pun berkarat kalau dia pakai kaleng,” jelasnya.
Kemudian untuk pengawasan buka puasa atau takjil yang dilakukan adalah melakukan sampling di sekitar penjual – penjual makanan takjil yang difokuskan di wilayah Pasar Tenguyun, dan semua penjual dilakukan pengujian.
Dalam kesempatan ini petugas mengambil sebanyak 30 sampel produk makanan yang dijual pedagang seperti mie goreng, jalangkote, tahu isi, risol, puding ada roti goreng, dan lain sebagainya.
“Ada sebanyak 30 sampel yang kita lakukan pengujian, kita menguji untuk mengetahui apakah dari makanan tersebut mengandung bahan berbahaya atau tidak, seperti boraks, formalin, metanilo dan Rodamin D,” terangnya.
Mustofa menegaskan dari hasil uji 30 sampel tersebut untuk di wilayah kota Tarakan semuanya negatif dari bahan bahaya tersebut.
Lebih lanjut, Ia menambahkan untuk pengawasan pangan di Kaltara tidak hanya dilakuka di Tarakan, namun juga dilakukan di Bulungan, Malinau, Nunukan, dan KTT.
“Kalau di dalam uji sampling ternyata ada terdapat bahan berbahaya kita akan melakukan pembinaan, dari laproan tersebut akan menjadi refleksi dari pemerintah daerah. Kita akan laporkan ke pemerintah daerah bahwa masih ada produk – produk yang mengandung zat berbahaya,” pungkasnya. (wic/iik)