TARAKAN – Sering dikeluhkan warga, Jalan Aki Balak depan Markas Komando Yonif Raider 613/Raja Alam akhirnya diaspal pemerintah Kota Tarakan. Perbaikan jalan dan pembangunan drainase di Jalan Aki Balak tersebut, menelan anggaran sekitar 5 Miliar.
Perbaikan jalan dan pembangunan drainase di Jalan Aki Balak ini, sudah dikerjakan sejak 2020. Panjang jalan tersebut, sekitar 100 meter.
“Pekerjaan jalan Aki Balak karena memang ada satu sumber masalah yang terus jadi beban pemikiran kita. Memang jalan ini diperbaiki beberapa kali cepat rusak. Ternyata karena pasir kalau hujan banjir pasir sampai meluap dan itu menyebabkan jalan itu cepat rusak,” kata Wali Kota Tarakan dr. Khairul kepada Fokusborneo.com.

Sebelum dilakukan pengaspalan, pemerintah Kota Tarakan membangun drainase. Upaya ini, untuk menampung sementara pasir yang turun dari bukit saat hujan deras.



“Makanya saya minta dari Dinas Pekerjaan Umum untuk memprioritaskan drainase dulu dibuat agak lebar. Supaya disamping untuk saluran air juga untuk penampungan sementara pasir. Nanti pasir yang tertampung disitu, dikeruk excavator untuk dikeluarkan dari drainase itu,” ujar dr. Khairul.
Untuk menahan pasir dari bukit turun ke jalan saat hujan deras, pemerintah sudah berupaya membuat tanggul. Hanya saja, banyak pasir yang turun dari bukit membuat tanggul tidak mampu menahan.

“Suka tidak suka, mau tidak mau, harus kita kerjakan dalam situasi bukit tersebut masih longsor terus. Kita juga sudah pernah membuat tanggul tapi jebol juga. Mau dilakukan reboisasi, itu butuh berapa lama lagi bisa tumbuh, sementara masalahnya jalan terus. Kemarin kita berharap mudah-mudahan bukitnya cepat habis biar mengurangi pasir yang turun,” tambah dr. Khairul.
Pembangunan drainase selesai awal 2021, mengalami banyak hambatan. Salah satunya adanya aliran listrik tegangan tinggi milik PT. Medco dan Pertamina serta pipa air PDAM yang melewati jalur pembangunan drainase.
“Disitu ada aliran listrik tegang yang cukup tinggi disitu punya Medco dan Pertamina mendatangkan teknisi juga untuk itu. Disitu juga ada pipa air yang cukup besar terkena excavator sehingga terjadi air putus. Dalam perjalanannya memang banyak yang harus diselesaikan, tetapi alhamdulilah diawal tahun ini selesai,” beber dr. Khairul.
Mengurangi luapan air menuju jembatan, Wali Kota telah meminta Dinas PU membuat drainase arteri untuk memisah aliran air. Supaya saat debat air cukup besar tidak meluap ke jalan.
“Itu arah air menuju jembatan, juga berpotensi terjadi luapan ke jalan masih ada kalau debat air cukup besar dari atas. Makanya saya minta untuk dibuatkan drainase arteri yang menghubungkan kedepan melalui samping sekolah. Ternyata lahan disitu, sudah dibanguni dapur segala macam itu sedang ingin dituntaskan. Tetapi sudah keburu ribut terus, makanya dikerjain jalannya,” jelas dr. Khairul.
Menurutnya, perbaikan jalan dan pembangunan drainase yang menelan anggaran sekitar 5 miliar tersebut, seharusnya bisa selesai lebih cepat. Hanya saja, curah hujan yang tinggi di Kota Tarakan membuat pekerjaan sering tertunda.
“Seharusnya beberapa waktu lalu bisa selesai, cuma kan dalam kondisi hujan kan gak bisa kerja pasti mereka berhenti. Alhamdulillah sudah selesai tetapi permasalahnya tidak sampai disitu, jalan yang minta diperbaiki. Memang harus pelan-pelan juga karena kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk sekaligus menyelesaikan semua masalah,” ucap dr. Khairul.
Wali Kota berharap jalan Aki Balak depan Mako Yonif Raider 613/Raja Alam ini bisa bertahan lama setelah diperbaiki. Ia juga meminta kepada Dinas PU untuk memantau pasir yang turun dari bukit agar secepatnya dikeruk jika sudah banyak di drainase.
“Mudah-mudahan jalan ini bisa bertahan lama dan air nya tidak meluap. PU memang harus memantau terus kalau hujan harus cepat-cepat dikeruk kalau gak nanti menumpuk lagi dan itu bisa meluap kejalan lagi dan mempercepat terjadi kerusakan,” tutup dr. Khairul.(Wic)